Formulasi Meloxicam
Formulasi meloxicam tersedia dalam bentuk yang diberikan peroral, injeksi, topikal, dan supositoria.[2,11,15-18]
Bentuk Sediaan
Meloxicam memiliki beberapa bentuk sediaan, di antaranya:
- Tablet: 7,5 mg dan 15 mg
- Kapsul: 5 mg dan 10 mg
- Kaplet: 7,5 mg dan 15 mg
- Suspensi oral: 7,5 mg/5ml
- Supositoria: 7,5 mg dan 15 mg
- Injeksi: 10 mg/ml, 15 mg/ml, dan 15 mg/1,5 ml
- Film topikal: 10 mg, 20 mg, 30 mg, 45mg
- Gel: 1%, 3%, dan 4,5%[2,4,19]
Sediaan meloxicam yang tidak tersedia di Indonesia adalah sediaan kapsul dan topikal.[2,4,11,15-18]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan meloxicam tergantung bentuk sediaan, yaitu peroral, injeksi, topikal, atau supositoria. Terdapat berbagai pertimbangan khusus dalam peresepan obat antiinflamasi nonsteroid.[2,7]
Peroral
Sediaan meloxicam peroral ditelan secara utuh, jangan digerus, dikunyah, atau membuka kapsul. Untuk sediaan suspensi, kocok botol obat sebelum digunakan. Sebaiknya dosis diukur dengan sendok obat khusus, tidak menggunakan sendok makan rumah tangga karena dapat mempengaruhi dosis yang diminum. Meloxicam dapat diminum sebelum atau setelah makan.[2,5,7]
Injeksi
Injeksi meloxicam berbentuk dispersi steril sebagai larutan (cair) untuk disuntikkan intravena atau intramuskular. Sediaan dikemas dalam vial atau ampul.[2,7]
Supositoria
Meloxicam supositoria digunakan melalui rektal, obat ini dipilih karena tidak melewati metabolisme dalam hati. Walaupun meloxicam memiliki efek gastrointestinal lebih rendah dibanding NSAID lainnya, keuntungan pemberian meloxicam supositoria tidak melewati sistem gastrointestinal dan biotransformasi dalam hati. Sebelum memasukan supositoria harus cuci tangan terlebih dahulu. Setelah dimasukan ke dalam anus, pasien diminta untuk berbaring selama kurang lebih 15 menit agar supositoria dapat bekerja dengan optimal.[7,17]
Topikal
Topikal terbagi menjadi dua sediaan yakni transdermal dan transmukosal. Formula transdermal seperti patches, emulsions, nanoemulsions, gel, ointment, dan liposome. Keuntungan pemakaian bentuk topikal adalah tidak melewati metabolisme dalam hati, tidak menimbulkan nyeri seperti injeksi, dan memberikan profil plasma yang stabil sehingga mengurangi efek samping sistemik. Pada pemakaian transdermal diperlukan pendekatan seperti electrophoresis, iontophoresis, dan sonophoresis. Penelitian dan pengembangan berkelanjutan memberikan hasil bahwa formulasi meloxicam transdermal dapat menjadi terapi alternatif untuk pasien yang berpotensi mengalami efek samping sistemik. Meloxicam dalam sediaan transmukosal dalam bentuk lembaran film banyak digunakan setelah operasi bedah mulut, tetapi belum tersedia di Indonesia.[16,19-21]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan meloxicam tergantung pada jenis sediaan. Tablet, kaplet, suspensi oral, dan injeksi disimpan pada suhu ruangan atau 25 derajat C. Dihindari paparan sinar matahari langsung dan dijaga kelembaban udara di tempat penyimpanan. Untuk jenis supositoria, obat disimpan pada suhu 2−8 derajat C atau di dalam kulkas, tidak di dalam freezer. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.[11,15-18]
Kombinasi dengan Obat Lain
Terdapat meloxicam topikal dalam bentuk roll on. Sediaan tersebut kombinasi dari meloxicam 15 mg/1 mL, capsaicin 0,25 mg/1 mL, levomenthol 60 mg/1 mL, dan methyl salicylate 250 mg/1 mL. Roll on ini dapat digunakan sementara untuk menghilangkan nyeri ringan, seperti nyeri otot yang terkait arthritis, nyeri punggung, sprain/strains, muscle soreness dan stiffness. Tidak boleh digunakan pada anak usia di bawah 12 tahun. Perhatian saat menggunakan sediaan ini adalah dikocok sebelum digunakan, digosok sedikit dahulu untuk memeriksa sensitivitas, dan selalu mencuci tangan setelah penggunaan. Produk boleh digunakan sesuai kebutuhan, tetapi sebaiknya tidak digunakan lebih dari 4 kali sehari.[21,22]