Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Dexmedetomidine
Penggunaan dexmedetomidine atau deksmedetomidin pada kehamilan dimasukkan FDA ke dalam kategori C, sementara oleh TGA dalam kategori B1. Belum ada data keamanan penggunaan dexmedetomidine pada ibu menyusui. Obat ini dapat digunakan jika pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.[8,14]
Penggunaan Pada Kehamilan
Menurut Food and Drug Administration (FDA), dexmedetomidine masuk dalam kategori C. Studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin dan belum ada data yang adekuat dan penelitian terkontrol pada manusia. Namun, dexmedetomidine dapat digunakan jika pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.[8,12]
Menurut Therapeutic Goods Administration (TGA), dexmedetomidine masuk dalam kategori B1. Obat hanya digunakan oleh sejumlah wanita hamil dan usia subur tanpa adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya secara langsung maupun tidak langsung terhadap janin yang telah diobservasi. Studi pada binatang menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan kejadian kerusakan janin.[8,11]
Belum ada penelitian yang dilakukan dengan dexmedetomidine terhadap wanita hamil untuk melihat risiko yang ditimbulkan terkait obat. Namun, studi in vitro plasenta manusia melaporkan bahwa obat melewati plasenta.[7,14]
Pemberian injeksi dexmedetomidine secara subkutan pada tikus saat organogenesis menunjukkan terjadinya abortus dan pengurangan masa hidup anak pada dosis yang ekuivalen dengan dosis maksimum yang direkomendasikan pada manusia (MRHD; maximum recommended human dose).[7]
Penurunan berat janin juga terlihat pada tikus yang diberikan dexmedetomidine secara injeksi subkutan, pada dosis kurang dari satu setengah MRHD. Tidak ada malformasi janin yang terlihat pada studi reproduksi dengan dosis rata-rata sama atau satu setengah dari MRHD.[7]
Penggunaan Pada Ibu Menyusui
Tidak ada data mengenai adanya dexmedetomidine pada air susu manusia, efek obat terhadap bayi yang sedang menyusu, atau efek terhadap produksi air susu. Dexmedetomidine yang diberikan secara subkutan pada tikus yang sedang menyusui menunjukkan bahwa obat diekskresikan ke dalam air susu.
Ibu yang sedang menyusui dapat dipertimbangkan untuk menghentikan, memompa, atau membuang air susu selama 10 jam setelah menerima terapi dexmedetomidine untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkan oleh obat.[7,11,12,14]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini