Efek Samping dan Interaksi Obat Atropin
Efek samping yang berpotensi fatal dari penggunaan atropin adalah asistol, infark miokard, aritmia atrioventrikular, atrial fibrilasi, disosiasi AV, takikardia ventrikel, depresi pernapasan, bahkan koma. Interaksi obat dapat terjadi antara atropin dengan obat antikolinergik lain, seperti obat antihistamin dan anti Parkinson.[3,6,11]
Efek Samping
Efek samping yang paling umum terjadi terkait dengan sifat antimuskarinik dari atropin, antara lain xerostomia, penglihatan kabur, fotofobia, takikardia, flushing, dan rasa panas pada kulit. Konstipasi, kesulitan buang air kecil, dan anhidrosis dapat terjadi, terutama pada populasi geriatri. Efek samping lain yang lebih jarang adalah delirium dan koma.[1,3]
Selain itu, efek samping dari atropin dapat terjadi pada berbagai sistem dalam tubuh, antara lain:
- Gangguan umum: demam, asthenia, ataksia
- Jantung: palpitasi, nyeri dada
- Mata: penurunan lakrimasi, peningkatan tekanan intraokular
- Gastrointestinal: mulut kering, disfagia, konstipasi, mual, muntah
- Metabolisme: peningkatan rasa haus, hipokalemia, hiperglikemia
- Saraf: disgeusia, gelisah, sakit kepala
- Psikiatri: kebingungan, halusinasi, disorientasi, insomnia
- Ginjal dan saluran kemih: kesulitan berkemih, urgensi berkemih
- Pernapasan: dyspnea, penurunan sekresi bronkial, laringitis
- Kulit dan jaringan subkutan: anhidrosis, kulit kering, ruam, dermatitis[1,3,8,11]
Atropin juga dapat mempengaruhi hasil dari pemeriksaan penunjang yang dilakukan, antara lain hasil EEG abnormal dan perubahan EKG.[1,3,8]
Interaksi Obat
Interaksi obat atropin dapat terjadi dengan beberapa obat lainnya sehingga perlu perhatian khusus dalam penggunaannya secara bersamaan.
Meningkatkan Risiko Lesi Gastrointestinal
Penggunaan bersamaan bentuk sediaan oral padat kalium klorida dengan atropin dapat menyebabkan penghentian atau penundaan dosis kalium klorida melalui saluran gastrointestinal, terutama pada dosis yang cukup memberikan efek antikolinergik. Hal tersebut merupakan kontraindikasi dan dapat menyebabkan peningkatan risiko lesi gastrointestinal.[3,6]
Meningkatkan Efek Antikolinergik
Efek antikolinergik dapat meningkat jika digunakan dengan obat lain yang memiliki efek antikolinergik, seperti:
- Antiaritmia, seperti disopyramide dan quinidine
- Antipsikotik, seperti fenotiazin, clozapine, dan haloperidol
- Antiparkinson, seperti trihexyphenidyl dan benzatropine
- Antispasmodik, seperti domperidone
- Antihistamin, seperti promethazine[3,6,11]
Menurunkan Efek Kerja Obat
Penggunaan bersamaan injeksi atropin sulfat dengan mexiletine dapat menurunkan laju penyerapan mexiletine tanpa mengubah bioavailabilitas oral. Keterlambatan penyerapan mexiletine ini dibalik dengan kombinasi atropin dan metoclopramide intravena selama pra-perawatan untuk anestesi.[3,8]
Donepezil atau ketoconazole jika diberi bersama dengan atropin dapat menurunkan efek atropin melalui antagonisme farmakodinamik, sehingga penggunaannya harus hati-hati dan dilakukan monitoring.[3,6,11]
Meningkatkan Risiko Efek Samping Lainnya
Penggunaan atropin bersamaan dengan analgesik opioid dapat meningkatkan risiko konstipasi derajat berat.
Selain itu, penggunaan bersamaan atropin sediaan tetes mata dan echothiopate dapat mengantagonis aksi miotik dari agen antiglaukoma kolinergik kerja panjang pada mata.[3,6,8]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH