Formulasi Atropin
Formulasi atropin yang ada di Indonesia adalah sediaan injeksi dan tetes mata. Atropin injeksi dapat diberikan secara intravena, intramuskular, dan subkutan sesuai indikasi dan dosis anjuran.[3,8,11,13]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, atropin tersedia dalam bentuk cairan injeksi dalam ampul dengan kekuatan 0,25 mg/ml. Sediaan atropin tetes mata yang ada di Indonesia adalah atropin 0,5% dan 1%.[14]
Cara Penggunaan
Penggunaan atropin berbeda tergantung jenis sediaannya. Di Indonesia, atropin tersedia dalam bentuk injeksi dan tetes mata.
Atropin Tetes Mata
Atropin sediaan tetes mata digunakan dengan mendekatkan ujung botol obat tetes ke bagian mata tanpa menyentuh bola mata. Teteskan obat dan tutuplah mata selama 2–3 menit agar menyebar ke seluruh bagian mata.
Apabila menggunakan lebih dari satu obat tetes pada mata yang sama, disarankan untuk menunda minimal 10 menit setelah penggunaan atropin. Jika menggunakan lensa kontak dapat menunggu minimal 15 menit setelah penggunaan atropin sebelum memasang lensa kontak.[3,16,17]
Atropin Injeksi
Penggunaan atropin dengan sediaan injeksi dapat diberikan melalui pembuluh darah (intravena/ IV), ke dalam otot (intramuskuler/ IM), atau di bawah kulit (subkutan/ SC) sesuai indikasi dan dosis anjuran.[3,11,15]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan atropin, baik dalam bentuk sediaan tablet dan injeksi, dapat disimpan pada suhu 15-30°C. Atropin sediaan tetes mata disimpan pada suhu 2-25°C. Semua bentuk sediaan atropin disimpan dengan terlindung dari cahaya, kelembapan, tidak dibekukan, dan pastikan tetap dalam wadah tertutup dan kedap cahaya.[3,11]
Kombinasi dengan Obat Lain
Di Indonesia, atropin tidak tersedia dalam bentuk kombinasi dengan obat lain. Di negara lain, terdapat kombinasi dari obat diphenoxylate hydrochloride dan atropin sulfat dalam sediaan oral kombinasi dosis tetap (2,5 mg/0,025 mg) yang diindikasikan sebagai adjuvan dalam penanganan diare pada dewasa dan anak-anak usia ≥13 tahun.[18,19]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH