Pengawasan Klinis Pregabalin
Pregabalin memerlukan pengawasan klinis karena potensi efek sampingnya cukup luas. Pasien yang mengonsumsi pregabalin dapat mengalami peningkatan berat badan ataupun reaksi hipersensitivitas, termasuk angioedema yang mengancam nyawa.
Pregabalin juga telah dilaporkan meningkatkan risiko ideasi dan perilaku bunuh diri. Edukasi keluarga dan orang terdekat pasien, serta evaluasi berkala risiko bunuh diri pada pasien yang mengonsumsi obat ini.
Pregabalin juga telah dilaporkan menyebabkan efek samping berupa pemanjangan interval PR. Pertimbangkan keperluan pemantauan EKG saat pasien datang kontrol.
Pemberian pregabalin juga dilaporkan dapat menyebabkan peningkatan kreatin kinase. Hentikan terapi jika terdapat kecurigaan terjadi miopati atau pasien terdeteksi mengalami peningkatan kadar kreatin kinase bermakna.[2]
Penghentian Terapi
Penghentian terapi mendadak dapat memicu bangkitan kejang. Penghentian harus dilakukan bertahap selama setidaknya 1 minggu, sembari dilakukan pengawasan.[20]