Efek Samping dan Interaksi Obat Cetirizine
Penggunaan cetirizine, atau setirizin, umumnya memberikan efek samping yang minimal, berupa mulut kering. Cetirizine merupakan antihistamin dengan efek sedasi paling tinggi di antara antihistamin generasi kedua. Interaksi obat cetirizine dengan alkohol dapat memberikan efek sinergistik aditif.
Efek Samping
Literatur menyatakan bahwa cetirizine memberikan efek sedatif yang minimal, atau dikatakan nonsedatif. Walau demikian, efek sedasi dilaporkan terjadi pada hingga 14% pasien yang menggunakan cetirizine. Efek sedasi ini lebih tinggi dibanding antihistamin generasi kedua lain seperti loratadine dan fexofenadine.[11,16]
Efek samping yang umum adalah:
- Saluran pencernaan: mulut terasa kering, nyeri tenggorokan, mual, muntah, nyeri lambung, konstipasi, diare
- Saluran pernapasan: batuk
- Lainnya: rasa kepala melayang, insomnia, merasa lelah, sakit kepala[3,6,16]
Efek samping lainnya yang lebih jarang terjadi adalah:
- Palpitasi
- Tremor
- Hipotensi
- Rasa lemah
- Hiperkinesia
- Konvulsi
- Gangguan penglihatan
- Gangguan miksi
Selain itu, meski obat cetirizine digunakan sebagai antialergi, namun pernah dilaporkan kasus kejadian reaksi anafilaktik pada seseorang yang diberikan obat ini. [3,22,23]
Interaksi Obat
Interaksi obat cetirizine dengan obat golongan antidepresan, seperti trazodone, mirtazapine, venlafaxine, dapat meningkatkan efek sedasi obat golongan antidepresan tersebut. Sedangkan interaksi cetirizine dengan alkohol, obat penenang seperti diazepam, fenobarbital, lorazepam, atau obat sedasi lainnya dapat meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat. [15,24,25]