Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Cetirizine general_alomedika 2022-04-28T13:29:50+07:00 2022-04-28T13:29:50+07:00
Cetirizine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Cetirizine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Peran penting dari farmakologi cetirizine, atau yang juga dikenal sebagai setirizin, adalah mekanisme kerja dengan selektivitas tinggi terhadap reseptor histamin H1 di sel-sel efektor pada traktus gastrointestinal, pembuluh darah dan traktus respiratorius.

Farmakodinamik

Mekanisme kerja obat cetirizine pada konstriksi otot polos seperti pada kondisi spasme bronkus akibat reaksi alergi, adalah dengan menginhibisi efek histamin pada otot polos tersebut. Kerja obat terhadap terjadinya vasokonstriktor histamin adalah dengan memberikan efek vasodilator dengan cara mengaktivasi reseptor H1 pada sel-sel endotelial. [6]

Cetirizine juga bekerja dengan menghalangi peningkatan permeabilitas kapiler, dan edema yang disebabkan oleh pelepasan histamin. Selain itu, kerja obat yang menekan aksi histamin pada saraf akhir, akan mengurangi rasa gatal dan kemerahan pada kulit akibat reaksi alergi. Kompetisi obat dengan histamin yang melepaskan sitokin dan eicosanoids yang bersifat inflamasi, pada reseptor-reseptor H1 di sel-sel efektor akan menurunkan reaksi inflamasi tersebut. [6]

Cetirizine menunjukkan selektivitas tinggi terhadap reseptor H1, sehingga tidak memiliki efek terhadap reseptor muskarinik serta hanya menunjukkan efek antiserotonergik dan antikolinergik minimal yang dapat diabaikan. Hal ini berlawanan dengan kerja antihistamin generasi pertama, yaitu selektivitas buruk terhadap reseptor dan sering berinteraksi dengan reseptor-reseptor amines, menimbulkan efek antimuskarinik, anti ɑ-adrenergic, dan antiserotonin. [1,6,11]

Cetirizine merupakan substrat P-glycoprotein (gP) yang terbatas kemampuannya dalam melintasi sawar otak. Karenanya, sangat sedikit kadar obat terikat pada reseptor histamin serebral, sehingga efek sedasi obat minimal. [11,12]

Farmakokinetik

Obat cetirizine memiliki farmakokinetik berupa absorpsi gastrointestinal yang baik, menjalani siklus enterohepatik, dan diekskresikan sebagian besar ke urine.

Absorpsi

Cetirizine diabsorpsi cepat setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat >70%. Konsentrasi puncak tercapai dalam waktu sekitar satu jam, dan masa kerja obat sekitar 12‒24 jam. Konsumsi obat bersama makanan, dapat memperlambat waktu pencapaian konsentrasi puncak obat dalam plasma darah. [1,3,13]

Metabolisme

Sebagian kecil obat cetirizine dimetabolisme di hati, terutama oleh enzim CYP3A4, dan obat mengikuti siklus enterohepatik. Selain itu, cetirizine juga dimetabolisme secara terbatas oleh oxidative O-dealkylation menjadi suatu metabolit yang aktivitas antihistaminnya dapat diabaikan. [1,6]

Distribusi

Sekitar 93% cetirizine dalam plasma darah terikat protein. Distribusi obat terbatas hingga pada lokasi ekstraseluler dimana terdapat reseptor H1, dan pada sel-sel yang bersifat inflamasi seperti mastosit, basofil, eosinofil, dan limfosit.

Sebagai antihistamin generasi kedua, hanya terdapat sedikit konsentrasi obat cetirizine yang mampu melewati sawar otak. Hal ini menyebabkan efek sedasi yang minimal dibandingkan antihistamin generasi pertama seperti diphenhydramine. Walau demikian, efek sedasi cetirizine merupakan yang terkuat dibandingkan obat antihistamin generasi kedua lainnya. [1,6,14]

Eliminasi

Waktu paruh eliminasi obat adalah sekitar 8,3 jam. Ekskresi cetirizine, sebagian besar sekitar 70% dikeluarkan melalui urine, dimana sekitar separuhnya sebagai obat dalam bentuk tidak berubah. Sebagian kecil obat, yaitu sekitar 10% dibuang ke feses. [1]

Referensi

1. U..S. National Library of Medicine. Pubchem: Cetirizine; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
3. Drugs.com. Cetirizine HCl. August 2018; Available from: https://www.drugs.com/cetirizine-hcl.html.
6. Brunton, L.L., B.A. Chabner, and B.C. Knollmann, Goodman & Gilman's: The Pharmacological Basis of Therapeutics. 2011, McGraw-Hill: New York.
11. Church, D.S. and M.K. Church, Pharmacology of Antihistamines. World Allergy Organization Journal, 2011. 4(3): p. S22-S27.
12. Criado PR, Criado RFJ, Maruta CW, Machado Filho CdA. Histamina, receptores de histamina e anti-histamínicos: novos conceitos. Anais Brasileiros de Dermatologia, 2010. 85: p. 195-210.
13. Chen, C., Physicochemical, pharmacological and pharmacokinetic properties of the zwitterionic antihistamines cetirizine and levocetirizine. Curr Med Chem, 2008. 15(21): p. 2173-91.
14. Zhang, L., L. Cheng, and J. Hong, The Clinical Use of Cetirizine in the Treatment of Allergic Rhinitis. Pharmacology, 2013. 92(1-2): p. 14-25.

Pendahuluan Cetirizine
Formulasi Cetirizine

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
    Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
    Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
  • Efek Berbahaya MSG bagi Kesehatan
    Efek Berbahaya MSG bagi Kesehatan
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
Anonymous
Dibalas 01 Mei 2025, 07:10
Apa diagnosis yang tepat pada pasien dengan demam disertai urtika dan angioedema
Oleh: Anonymous
2 Balasan
alo dokter, mau konsul px wanita 25 th dgn ruam merah (ukk: urtika) sejak 4 hari yll, awalnya pada kaki dan tangan, saat ini sudah ke perut dan wajah. Terasa...
Anonymous
Dibalas 28 April 2025, 09:49
Apakah dapat diberikan steroid oral untuk alergi pada anak dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Anak 3 thn 17kg, urtika seluruh tubuh, gatal (++), tidak ada angioedema, sesak, demam, mual dll, sudah diberikan cetirizin oral 3 hari, sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.