Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Cyproheptadine
Penggunaan cyproheptadine pada kehamilan diperbolehkan. FDA memasukan obat ini ke dalam kategori B, sedangkan TGA ke dalam kategori A. Namun, penggunaannya harus mempertimbangkan manfaat yang lebih tinggi daripada risiko. Penggunaan cyproheptadine pada ibu menyusui tidak disarankan.[1,8,9,13]
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukkan cyproheptadine dalam kategori B. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan cyproheptadine dalam kategori A. Artinya, obat ini telah dikonsumsi oleh banyak wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tetapi tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi atau dampak buruk pada fetus.
Saat ini, berdasarkan studi yang telah dilakukan pada wanita hamil belum ada bukti bahwa cyproheptadine memiliki efek teratogenik bila diberikan pada ibu hamil, baik pada trimester pertama, kedua, atau ketiga. Namun, pemakaian obat ini pada ibu hamil tetap peru kehati-hatian.[1,8,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Saat ini belum diketahui apakah cyproheptadine diekskresikan ke air susu atau tidak. Namun, karena banyaknya obat yang dapat diekskresikan ke dalam air susu dan profil keamanan cyproheptadine pada bayi di bawah usia 2 tahun belum diketahui, menyusui menjadi salah satu kontraindikasi pemberian cyproheptadine.[1,8,9,13]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini