Indikasi dan Dosis Diphenhydramine
Indikasi dari diphenhydramine adalah reaksi alergi, gejala ekstrapiramidal, motion sickness, urtikaria, dan sedasi. Dosis diphenhydramine yang biasa digunakan pada orang dewasa adalah 25-50 mg per oral.[15]
Perlu diketahui bahwa peresepan antihistamin generasi pertama, seperti diphenhydramine, harus dihindari dalam praktik klinis. Efikasi diphenhydramine lebih rendah dibandingkan antihistamin generasi kedua dan memiliki potensi efek samping yang lebih berat.
Meskipun diphenhydramine telah disetujui untuk berbagai kondisi medis, kami tidak menyarankan untuk meresepkannya kepada pasien. Diphenhydramine dan antihistamin generasi pertama lainnya sebaiknya tidak dipilih sebagai agen lini pertama untuk urtikaria (akut atau kronis), rhinitis alergi, ataupun anafilaksis. Antihistamin generasi kedua, seperti loratadine dan cetirizine, lebih disarankan untuk dipilih.[19-24]
Indikasi
Sebagai obat bebas, diphenhydramine digunakan untuk mengobati bersin-bersin, rinorrhea, mata berair, serta hidung dan tenggorokan gatal pada kasus rhinitis alergi dan common cold. Diphenhydramine juga dapat digunakan untuk insomnia, pruritus, urtikaria, gigitan serangga, dan ruam alergi.
Diphenhydramine injeksi dapat digunakan sebagai adjuvan epinefrin dalam kasus anafilaksis. Obat ini juga dapat membantu dalam terapi motion sickness, sera Parkinsonisme.[1,2,11,16]
Dosis Dewasa
Pada pasien dewasa, diphenhydramine dapat digunakan dalam dosis 25-50 mg per oral, setiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 100 mg per pemberian atau 300 mg per hari. Jika pasien tidak dapat mentoleransi pemberian per oral atau jika ada indikasi medis, maka diphenhydramine dapat diberikan secara injeksi intravena ataupun intramuskular. Pada pemberian injeksi, kecepatan tidak melebihi 25 mg/menit.
Untuk terapi insomnia, diphenhydramine diberikan 30 menit sebelum tidur. Untuk terapi motion sickness, diberikan 30 menit sebelum bepergian.[2,6,15]
Dosis Anak
Pemberian diphenhydramine pada anak berbeda tergantung indikasinya. Diphenhydramine dapat diberikan untuk pengobatan reaksi alergi, insomnia, batuk, dan motion sickness.
Reaksi Alergi
Diphenhydramine dapat diberikan sesuai usia:
- 2-6 tahun: 6,25 mg setiap 4-6 jam, tidak melebihi 37,5 mg/hari
- 6-12 tahun: 12,5-25 mg setiap 4-6 jam, tidak melebihi 150 mg/hari
- Di atas 12 tahun: sama seperti dewasa
Insomnia
Tidak disarankan pada anak di bawah 12 tahun. Jika ingin digunakan secara off label, maka dosis adalah 1 mg/kg , maksimal 50 mg, diberikan 30 menit sebelum tidur.
Untuk anak di atas 12 tahun, dosis sama dengan dewasa.
Batuk
Tidak disarankan pada anak di bawah 12 tahun. Dosis pada anak di atas 12 tahun sama dengan dewasa.
Motion Sickness
12,5-50 mg 30 menit sebelum bepergian, tidak boleh melebihi 300 mg/hari.[17]
Overdosis
Pemberian diphenhydramine melebihi dosis maksimal harian berpotensi menyebabkan toksisitas. Beberapa tanda dan gejala toksisitas adalah peningkatan suhu tubuh, pandangan kabur, midriasis, retensi urine, takikardia, penurunan sekresi kelenjar mukosa, hingga gejala berat seperti delirium, halusinasi, kejang, koma, dan rhabdomyolysis. Risiko toksisitas lebih tinggi pada anak dan lansia.
Pada kasus toksisitas diphenhydramine, tindakan pertama adalah menstabilkan jalan napas, mencegah aspirasi, dan membantu ventilasi. Pemberian terapi dilakukan sesuai tanda dan gejala yang ada. Apabila terjadi hipotensi, berikan cairan secara hati-hati dan pertimbangkan vasopressor untuk memperbaiki tekanan darah. Karbon aktif bisa diberikan pada pasien dalam 1 jam setelah ingesti. Tidak disarankan untuk melakukan kumbah lambung karena risiko aspirasi.
Blok kanal natrium pada jantung bisa mengakibatkan pelebaran segmen QRS. Dapat diberikan natrium bikarbonat dan magnesium sulfat untuk pemanjangan interval QT. Obat asetilkolinesterase inhibitor seperti fisostigmin bisa diberikan untuk melawan efek antikolinergik, dengan dosis 0,5-2 mg intravena dalam 5 menit. Klinisi perlu mempersiapkan atropine untuk mengatasi efek bradikardi dari pemberian fisostigmin. Pemantauan pasien dilakukan 6-8 jam setelah ingesti sesuai masa kerja diphenhydramine.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani
Penulisan kedua oleh: dr. Michael Susanto