Efek Samping dan Interaksi Obat Fexofenadine
Efek samping fexofenadine umumnya bersifat ringan, seperti sakit kepala, pusing, dan mual. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan fexofenadine bersama antasida, carbamazepine, eritromisin, atau ketoconazole.[3]
Efek Samping
Berbeda dengan antihistamin generasi pertama dan beberapa antihistamin generasi kedua, fexofenadine tidak memiliki efek sedasi. Akan tetapi, obat ini tetap memiliki efek samping tertentu. Efek samping yang bisa timbul akibat fexofenadine adalah:
- Neuromuskuloskeletal: sakit kepala, pusing, nyeri punggung, nyeri ekstremitas
- Gastrointestinal: mual, muntah, diare, dispepsia
- Reaksi hipersensitivitas: angioedema, flushing, dyspnea, syok anafilaksis
- Lainnya: batuk, dysmenorrhea[6,7,14]
Interaksi Obat
Interaksi fexofenadine dengan obat lain atau makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi obat.
Menurunkan Konsentrasi Obat
Konsumsi antasida yang mengandung aluminium dan magnesium bersama dengan fexofenadine dapat menurunkan absorpsi fexofenadine hingga separuhnya. Sebaiknya, berikan jeda >15 menit antara konsumsi kedua jenis obat tersebut.
Penggunaan carbamazepine dengan fexofenadine juga dapat menurunkan konsentrasi plasma obat. Selain itu, konsumsi fexofenadine dengan jus buah (apel, jeruk, grapefruit) dan makanan berlemak juga dapat menurunkan absorpsi obat.[1,3,7]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Konsumsi fexofenadine dengan eritromisin ataupun ketoconazole dapat meningkatkan konsentrasi fexofenadine dalam plasma. Hal ini mungkin meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat.[7]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur