Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Fexofenadine
Penggunaan fexofenadine dalam kehamilan termasuk dalam kategori C menurut FDA. Fexofenadine juga dapat diekskresikan ke ASI. Namun, jumlah fexofenadine yang bisa diekskresikan ke dalam ASI sangat sedikit.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): studi pada binatang percobaan memperlihatkan ada efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Studi pada hewan memperlihatkan efek samping terhadap janin berupa berat badan lahir yang rendah dan meningkatnya mortalitas janin. Penggunaan antihistamin pada kehamilan juga masih menuai kontroversi karena kemungkinan efek teratogenik pada janin. Selain itu, konsumsi dalam dosis yang besar saat hamil dapat menimbulkan efek samping tremor, drowsiness, dan iritabilitas.[20,21]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Penggunaan pada ibu menyusui diperbolehkan karena kadar fexofenadine yang dirilis ke ASI sangat kecil. Pada suatu studi terhadap 25 bayi yang minum ASI dari ibu yang mengonsumsi fexofenadine, ada tiga bayi yang dikeluhkan menjadi irritable. Namun, tidak ada bayi yang memerlukan penanganan medis lanjutan.[5,21]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur