Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Fexofenadine general_alomedika 2022-07-11T10:41:03+07:00 2022-07-11T10:41:03+07:00
Fexofenadine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Fexofenadine

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penggunaan fexofenadine dalam kehamilan termasuk dalam kategori C menurut FDA. Fexofenadine juga dapat diekskresikan ke ASI. Namun, jumlah fexofenadine yang bisa diekskresikan ke dalam ASI sangat sedikit.

Penggunaan pada Kehamilan

Kategori C (FDA): studi pada binatang percobaan memperlihatkan ada efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Studi pada hewan memperlihatkan efek samping terhadap janin berupa berat badan lahir yang rendah dan meningkatnya mortalitas janin. Penggunaan antihistamin pada kehamilan juga masih menuai kontroversi karena kemungkinan efek teratogenik pada janin. Selain itu, konsumsi dalam dosis yang besar saat hamil dapat menimbulkan efek samping tremor, drowsiness, dan iritabilitas.[20,21]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Penggunaan pada ibu menyusui diperbolehkan karena kadar fexofenadine yang dirilis ke ASI sangat kecil. Pada suatu studi terhadap 25 bayi yang minum ASI dari ibu yang mengonsumsi fexofenadine, ada tiga bayi yang dikeluhkan menjadi irritable. Namun, tidak ada bayi yang memerlukan penanganan medis lanjutan.[5,21]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

5. Bethesda. Fexofenadine. Drugs and Lactation Database National Library of Medicine (US). 2006. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500677/]
20. Kar S, Krishnan A, Preetha K, Mohankar A. A review of antihistamines use in pregnancy. J Pharmacol Pharmacother. 2012;3(2):105-108. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3356948/
21. Wcislo LB, Nylec MZ, Dziadecka DW, Salwowska N. Pregnancy: a therapeutic dilemma. Postepy Dermatol Alergol. 2017;34(5):433-438. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5831277/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Fe...

Artikel Terkait

  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Efikasi Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Dermatitis Atopik
    Efikasi Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Dermatitis Atopik
  • Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
    Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
  • Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
    Serum Specific IgE sebagai Pemeriksaan Alergi
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
Anonymous
Dibalas 01 Mei 2025, 07:10
Apa diagnosis yang tepat pada pasien dengan demam disertai urtika dan angioedema
Oleh: Anonymous
2 Balasan
alo dokter, mau konsul px wanita 25 th dgn ruam merah (ukk: urtika) sejak 4 hari yll, awalnya pada kaki dan tangan, saat ini sudah ke perut dan wajah. Terasa...
Anonymous
Dibalas 28 April 2025, 09:49
Apakah dapat diberikan steroid oral untuk alergi pada anak dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Anak 3 thn 17kg, urtika seluruh tubuh, gatal (++), tidak ada angioedema, sesak, demam, mual dll, sudah diberikan cetirizin oral 3 hari, sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.