Pengawasan Klinis Gliclazid
Pengawasan klinis pada penggunaan gliklazid meliputi risiko efek samping, yaitu hipoglikemia, fungsi ginjal dan hati pada pasien dengan gangguan ginjal dan hati. Jika ditemukan gejala dan tanda hipoglikemia serta disfungsi ginjal dan hati, perlu dilakukan penyesuaian dosis ataupun penghentian penggunaan gliklazid.[16,18,31]
Selama terapi, pengawasan klinis yang perlu diperhatikan adalah:
Pemeriksaan Gula Darah Berkala
Pada pemeriksaan gula darah berkala, hal–hal yang perlu dilakukan adalah:
- Amati gejala–gejala dan tanda–tanda hipoglikemia
- Pantau pasien atas gejala–gejala dan tanda–tanda alergi/hipersensitivitas
- Awasi pasien yang terpapar stres, demam, infeksi, trauma, atau operasi, karena mungkin diperlukan pemberian insulin
- Pantau glukosa serum dan hemoglobin glikosilasi (HbA1c) secara berkala selama terapi untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan[25]
Gejala dan Tanda Hipoglikemia
Gejala dan tanda hipoglikemia mencakup lapar, lemah, pusing, gelisah, sakit kepala, mual, muntah, gangguan tidur, kesadaran berkurang, konsentrasi berkurang, serta gangguan penglihatan dan bicara. Gejala dan tanda lainnya adalah afasia, tremor, paresis, berkeringat, kulit lembab, takikardia, hipertensi, palpitasi, angina pektoris, aritmia jantung.[18,25]
Overdosis Toksisitas
Manifestasi overdosis adalah hipoglikemia. Hipoglikemia ringan dapat diobati dengan pemberian glukosa oral, konsumsi pemanis buatan tidak memberikan efek. Hipoglikemia berat ditangani dengan injeksi dekstrosa 50% intravena diikuti infus intravena berkelanjutan dari larutan dekstrosa dengan konsentrasi lebih rendah (10%).
Target terapi adalah mempertahankan glukosa serum kira–kira 100 mg/dL. Dialisis tidak bermanfaat karena pengikatan yang kuat antara gliclazid dengan protein.[14,18,25]
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pantau fungsi ginjal secara berkala pada pasien dengan disfungsi ginjal ringan sampai sedang. Gliklazid dapat menyebabkan peningkatan kreatinin dan hiponatremia.[25]
Pemeriksaan Fungsi Hati
Pantau fungsi hati secara berkala pada pasien dengan disfungsi hati ringan sampai sedang. Gliklazid dapat menyebabkan peningkatan aspartate transaminase (AST), alanine transaminase (ALT), fosfatase alkali, dan lactate dehydrogenase (LDH).[25]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli