Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Gliclazid
Kategori penggunaan gliklazid pada kehamilan menurut Therapeutic Goods Administration (TGA) adalah kategori C, yaitu penggunaannya dapat mengakibatkan efek yang merugikan pada fetus atau neonatus tanpa mengakibatkan malformasi. Penggunaan pada ibu menyusui perlu dilakukan dengan hati–hati karena adanya risiko hipoglikemia pada neonatus. [1,16,17]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori FDA: Gliklazid tidak dijual di Amerika Serikat [16]
Kategori C (TGA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[17]
Penelitian pada hewan menunjukkan adanya toksisitas embrio dan/atau cacat bawaan dengan penggunaan beberapa sulfonilurea, tetapi belum menunjukkan adanya efek teratogenik dengan penggunaan gliklazid.
Saat ini, belum ada bukti yang cukup dari sudut pandang klinis untuk memastikan apakah adanya kemungkinan efek malformasi atau fetotoksik dengan penggunaan gliklazid selama kehamilan.[35]
Kontrol diabetes mellitus tipe 2 yang buruk selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kejadian yang tidak diinginkan pada ibu dan bayi, seperti ketoasidosis diabetik, preeklampsia, aborsi spontan, persalinan preterm, komplikasi persalinan, cacat lahir, lahir mati, dan makrosomia.[35]
Untuk mencegah hasil kehamilan yang buruk pada ibu diabetes, perlu adanya target gula darah maternal dan hemoglobin glikosilasi (HbA1c), serta pemantauan untuk mencegah hipoglikemia sebelum dan selama kehamilan. Selama kehamilan, disarankan menggunakan agen pengobatan yang lain selain gliklazid. Insulin merupakan obat pilihan untuk pengobatan diabetes tipe 2 pada ibu hamil.[1,36]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah gliclazid atau metabolitnya diekskresikan di dalam air susu ibu.[1,16]
Menurut studi Motherisk, sulfonilurea generasi kedua, yaitu gliburid dan glipizid tidak ditemukan pada ASI dan kadar glukosa darah pada bayi normal. Oleh karena data sampel pada penelitian tersebut terbatas dan obat yang dikaji bukan gliclazid, penggunaan gliclazid pada ibu menyusui perlu dilakukan secara hati–hati dengan pengawasan atas gejala dan tanda hipoglikemia pada neonatus.[37]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli