Farmakologi Glipizide
Secara farmakologi, glipizide bekerja dengan memicu sekresi insulin dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin. Glipizide dapat diserap dengan baik setelah penggunaan melalui rute peroral. Metabolisme terutama terjadi di hati dan eliminasi terutama terjadi melalui ginjal.
Farmakodinamik
Glipizide termasuk dalam golongan sulfonylurea generasi kedua. Obat ini digunakan untuk terapi diabetes mellitus tipe 2. Glipizide menurunkan kadar gula darah dengan cara memicu sekresi insulin dari sel beta pankreas. Selain itu, glipizide mengubah sensitivitas insulin, sehingga sekresi insulin yang distimulasi glukosa bertahan.[1,3,4,9]
Data yang ada juga menunjukkan bahwa selain memicu sekresi insulin, glipizide juga bekerja dengan cara meningkatkan ketersediaan insulin ekstra-pankreas dan/atau meningkatkan jumlah reseptor insulin. Selain itu, glipizide meningkatkan sensitivitas reseptor insulin.[1,3,4,9]
Farmakokinetik
Glipizide dapat diabsorpsi dengan baik bila dikonsumsi secara oral. Namun, absorpsi menjadi lebih lambat jika obat ini dikonsumsi bersama makanan.
Absorpsi
Glipizide diabsorpsi secara lengkap dan cepat oleh kanal di sistem gastrointestinal. Konsentrasi plasma maksimal dicapai dalam 1,2–3,5 jam setelah administrasi oral. Pada orang normal, waktu paruh eliminasi glipizide adalah sekitar 2–4 jam.[3,5-7]
Absorpsi glipizide menjadi lambat bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Studi Kaynak dan Öner menyatakan bahwa sebaiknya glipizide diminum 30 menit sebelum makan. Absorpsi glipizide tidak dipengaruhi oleh aluminium hidroksida, tetapi natrium bikarbonat dan magnesium hidroksida bisa mempercepat absorpsi dan efek glipizide terhadap kadar glukosa dalam darah.[3,5-7]
Konsentrasi plasma glipizide meningkat saat dikombinasikan dengan obat antagonis reseptor H2 seperti ranitidin dan cimetidine. Glipizide memiliki bioavailabilitas sekitar 99–100%, yang meningkat pada bentuk extended-release atau lepas lambat bila dibandingkan dengan bentuk tablet oral biasa.[3,5-7]
Glipizide ditemukan memiliki konsentrasi dalam plasma yang lebih tinggi hingga tiga kali lipat bila dibandingkan obat-obatan golongan sulfonylurea yang lain.[3,5-7]
Distribusi
Volume distribusi glipizide berkisar 10–11 liter, yang dapat ditemukan juga di cairan ekstraseluler. Volume distribusi pada keadaan stabil adalah 0,089 L/kg di kompartemen sentral dan 0,112 L/kg di kompartemen perifer. Glipizide sendiri memiliki ikatan protein pada rentang 98–99%.[3,5,7]
Metabolisme
Glipizide utamanya dimetabolisme di hepar melalui CYP2C9. Sebanyak 5% dari total dosis yang dikonsumsi akan melalui first pass metabolism. Sekitar 72-85% dari total dosis obat akan diekskresikan dalam bentuk yang tidak diubah, sedangkan sisanya dimetabolisme menjadi metabolit-metabolit inaktif di hepar.[1,3-5]
Eliminasi
Sebesar 65–68% glipizide diekskresikan di urine dalam 24 jam dan sekitar 15% akan diekskresi di feses. Glipizide memiliki waktu paruh yang amat singkat bila dibandingkan obat-obat golongan sulfonylurea lainnya. Waktu paruh glipizide berkisar pada rentang 2–4 jam.[1,3-5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur