Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Gliquidone
Penggunaan gliquidone pada kehamilan termasuk dalam kategori C FDA. Sementara itu, TGA belum memasukkan gliquidone dalam kategori kehamilan. Penggunaan pada ibu menyusui diperbolehkan karena ekskresi gliquidone dalam ASI dilaporkan minimal. Namun, awasi tanda-tanda hipoglikemia pada bayi yang disusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): studi pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penggunaan obat golongan sulfonilurea pada saat kehamilan dapat menyebabkan hipoglikemia neonatus. Oleh karena itu, terapi harus dihentikan setidaknya 2 hari sebelum persalinan. Obat diabetes saat kehamilan sebaiknya diganti dengan insulin.[7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak banyak data mengenai ekskresi sulfonilurea generasi kedua pada ASI. Data yang ada menunjukkan ekskresi pada ASI minimal. Wanita menyusui yang mengalami diabetes dan mengonsumsi sulfonilurea dapat terus menyusui karena keuntungan yang diperoleh melebihi risiko yang ditimbulkan. Namun, saat konsumsi, bayi perlu diberi pengawasan terhadap tanda-tanda hipoglikemia.[1]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur