Pengawasan Klinis Pioglitazone
Pengawasan klinis pada pemberian pioglitazone mencakup pemeriksaan laboratorium secara periodik, khususnya kadar glukosa puasa dan HbA1c. Selain itu, diperlukan juga pengawasan terhadap fungsi hepar, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan kadar serum creatine phosphokinase[8,28]
Pioglitazone merupakan obat untuk terapi diabetes melitus tipe 2. Penderita diabetes melitus sebaiknya juga diawasi dan diedukasi agar menjalankan gaya hidup sehat, termasuk berolahraga, menjaga diet, dan melakukan pengecekan kadar gula darah rutin. Pasien dianjurkan untuk menemui dokter segera jika mengalami kondisi khusus seperti demam, infeksi, trauma, dan harus menjalani pembedahan.[8,17]
Pasien yang mengalami peningkatan berat badan secara mendadak, edema, kesulitan bernapas, mual, muntah, nyeri perut, kelelahan, hematuria, gangguan kencing, dan nyeri saat kencing, sebaiknya menghentikan pengobatan dan berkonsultasi dengan dokter. Studi menunjukkan bahwa penggunaan pioglitazone dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih.[8,27]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini