Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Pioglitazone
Penggunaan pioglitazone pada kehamilan tidak disarankan. Sementara itu, penggunaan pioglitazone pada ibu menyusui sebaiknya dihindari karena belum diketahui apakah obat diekskresikan ke dalam ASI.[8]
Penggunaan pada Kehamilan
Obat pioglitazone digunakan untuk terapi diabetes melitus tipe 2. Namun, Food and Drug Administration (FDA) memasukkan pioglitazone dalam kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin. Belum ada data yang adekuat dan penelitian terkontrol pada manusia. Namun, pioglitazone dapat digunakan jika pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.[8]
Sementara itu, Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan pioglitazone dalam kategori B3. Artinya, jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi pioglitazone masih terbatas; observasi pada pasien-pasien tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.[9]
Studi pada hewan menunjukkan efek keguguran, penurunan berat janin, hingga hambatan perkembangan janin.[8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Obat ini diekskresikan ke air susu tikus, tetapi belum diketahui apakah pioglitazone juga diekskresikan ke air susu manusia. Oleh karena itu, pemberian pada ibu menyusui tidak disarankan.[8,9]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini