Indikasi dan Dosis Sitagliptin
Indikasi penggunaan sitagliptin adalah sebagai tata laksana penyakit diabetes mellitus tipe 2. Penggunaan sitagliptin tidak disetujui untuk tata laksana diabetes mellitus tipe 1, diabetes ketoasidosis, dan riwayat pankreatitis.[1-5]
Sitagliptin dapat meningkatkan kontrol glikemik pada penderita diabetes mellitus tipe 2 sebagai monoterapi dan jika dikombinasikan dengan metformin, thiazolidinediones, glimepiride dengan atau tanpa metformin, insulin dengan atau tanpa metformin, atau pioglitazone. Data meta-analisis menunjukkan bahwa sitagliptin dapat menurunkan kadar HbA1c dibandingkan dengan plasebo, tetapi kurang efektif dibandingkan agen hipoglikemik lainnya pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2.[2,5,8,10]
Sitagliptin telah terbukti memiliki efek yang signifikan dalam menurunkan berat badan penderita diabetes mellitus tipe 2. Namun, penggunaan sitagliptin sebagai obat penurun berat badan belum ditetapkan.[5,10]
Diabetes Mellitus Tipe 2
Dosis sitagliptin yang direkomendasikan pada dewasa penderita diabetes mellitus tipe 2 adalah 100 mg secara oral sehari sekali.[2-5]
Jika pasien melewatkan satu dosis sitagliptin, obat dapat dikonsumsi segera setelah ingat. Namun, jika mendekati waktu dosis berikutnya, maka pasien dapat meninggalkan dosis yang terlewat dan meminum dosis berikutnya sesuai jadwal. Tidak direkomendasikan untuk menggandakan dosis sitagliptin.[4]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Perhatian khusus terhadap penggunaan sitagliptin diberikan pada beberapa populasi khusus, seperti pada lansia serta populasi dengan gangguan hepar dan ginjal.[1,4,6]
Lansia
Dalam penelitian studi keamanan dan efikasi klinis sitagliptin dengan total subjek (N=3884), tidak ditemukan adanya perbedaan keseluruhan dalam keamanan dan efektivitas antara subjek lansia dan usia lebih muda.[3,5]
Sitagliptin diketahui mengalami eliminasi dan ekskresi di ginjal. Pasien usia lanjut lebih rentan mengalami penurunan fungsi ginjal, sehingga pemilihan dosis sitagliptin harus dilakukan dengan hati-hati pada populasi lansia dan diperlukan penilaian fungsi ginjal sebelum memulai dosis dan secara berkala.[3,5]
Gangguan Hepar
Cedera hepar akibat penggunaan sitagliptin jarang terjadi. Tidak terdapat penyesuaian dosis sitagliptin yang direkomendasikan untuk pasien gangguan hepar derajat ringan sampai sedang. Namun, pada gangguan hepar derajat berat, belum ditetapkan penyesuaian dosis yang berlaku.[2-5]
Gangguan Ginjal
Penyesuaian dosis sitagliptin diperlukan pada populasi dengan gangguan ginjal yang ditentukan berdasarkan derajat keparahannya sebagai berikut:
- Bila nilai eGFR 45–89 mL/menit/1,73 m2, tidak diperlukan penyesuaian dosis sitagliptin
- Bila nilai eGFR 30–44 mL/menit/1,73 m2, dosis yang diberikan 50 mg secara oral, sekali sehari
- Bila nilai eGFR <30 mL/menit/1,73 m2, dosis yang diberikan 25 mg secara oral, sekali sehari
- Bila terdapat gangguan ginjal stadium akhir yang membutuhkan hemodialisis atau dialisis peritoneal, dosis yang diberikan 25 mg secara oral, sekali sehari, terlepas dari waktu dialisis[2-5]