Peringatan

Beberapa peringatan terkait penggunaan sitagliptin perlu diperhatikan karena terdapat risiko pankreatitis, gangguan ginjal, hipoglikemia, dan reaksi hipersensitivitas.[2,4,5]

Pankreatitis

Risiko terjadinya pankreatitis hemoragik atau nekrotikan yang fatal dan non fatal dapat terjadi pada pasien yang menggunakan terapi sitagliptin. Setelah inisiasi terapi, pasien wajib diamati dengan hati-hati untuk tanda dan gejala pankreatitis. Jika terdapat tanda dan gejala pankreatitis, pemberian sitagliptin harus segera dihentikan.[2,4,5,11]

Gangguan Ginjal

Penilaian fungsi ginjal dianjurkan sebelum memulai dan secara berkala saat terapi sitagliptin. Penyesuaian dosis dianjurkan pada pasien dengan insufisiensi ginjal derajat sedang atau berat dan pada pasien dengan end-stage renal disease (ESRD) yang membutuhkan hemodialisis atau dialisis peritoneal. Sitagliptin belum dilaporkan bersifat nefrotoksik dalam studi praklinis pada dosis yang relevan secara klinis atau dalam uji klinis.[2,4,5]

Hipoglikemia

Saat sitagliptin digunakan dalam kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin (obat yang diketahui menyebabkan hipoglikemia), maka kejadian hipoglikemia akan meningkat. Pengurangan dosis sulfonilurea atau insulin direkomendasikan agar risiko terjadinya hipoglikemia menurun.[2,4,5]

Reaksi hipersensitivitas

Reaksi hipersensitivitas, dapat timbul dalam 3 bulan pertama setelah inisiasi pengobatan atau setelah dosis pertama sitagliptin sebagai terapi tunggal atau kombinasi. Reaksi yang dapat terjadi adalah anafilaksis, angioedema, ruam, urtikaria, vaskulitis kulit, dan kondisi kulit eksfoliatif (termasuk sindrom Stevens-Johnson).[4,5]

Gagal jantung

Pasien dengan riwayat gagal jantung perlu memerlukan perhatian khusus selama pengobatan sitagliptin.[4,9]