Pengawasan Klinis Sitagliptin
Pengawasan klinis penggunaan sitagliptin sebagai terapi diabetes mellitus tipe 2 terdiri dari pengawasan efek terapi dan efek samping obat. Pasien perlu diberikan edukasi terkait jadwal kontrol gula darah, serta gejala kemungkinan terjadi hipoglikemia.
Pengawasan Efek Terapi
Untuk memonitor, dilakukan pemeriksaan HbA1C dan serum glukosa minimal dua kali setahun pada pasien dengan kontrol glikemik stabil. Target terapi untuk kadar HbA1c perlu ditetapkan untuk pasien. Pada pasien yang tidak mencapai tujuan terapi atau dengan perubahan dalam pengobatan, pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan.
Pengawasan Efek Samping
Pengawasan klinis diperlukan selama penggunaan sitagliptin untuk memonitor efek samping yang meliputi hipoglikemia, pankreatitis, gagal ginjal, gagal jantung, dan reaksi hipersensitivitas. Pemantauan fungsi ginjal saat inisiasi dan selama pengobatan dengan sitagliptin perlu dilakukan secara berkala agar dapat dilakukan penyesuaian dosis apabila diperlukan.[2,4,5]