Efek Samping dan Interaksi Obat Karbon Aktif
Efek samping karbon aktif dapat berupa feses berwarna kehitaman dan konstipasi. Efek samping juga bisa berupa perlambatan saluran cerna, blok saluran cerna, regurgitasi ke paru, dan dehidrasi. Interaksi obat yang terjadi umumnya adalah pengurangan absorpsi obat lain akibat karbon aktif.[1,2,4]
Efek Samping
Efek samping umum karbon aktif adalah feses berwarna kehitaman dan konstipasi. Selain itu, pasien mungkin mengalami mual, muntah, dan diare. Efek yang lebih jarang adalah perlambatan saluran cerna, blok saluran cerna, dan regurgitasi ke paru.[1,2]
Pasien overdosis dan keracunan sering kehilangan refleks protektif jalan napasnya. Bila karbon aktif diberikan tanpa memastikan jalan napas terlindungi, ada kemungkinan aspirasi karbon aktif ke paru dan pneumonitis aspirasi. Pemberian karbon aktif melalui selang nasogastrik yang dipasang tidak tepat juga bisa menimbulkan aspirasi.[1,2,4]
Interaksi Obat
Sesuai indikasinya, karbon aktif mengurangi penyerapan obat di saluran pencernaan, sehingga mengurangi efek obat. Contohnya adalah dapsone, carbamazepine, digoxin, paracetamol, fenobarbital, teofilin, quinine, dan methotrexate.[1,4]
Selain itu, interaksi dengan makanan dapat memengaruhi efektivitas dari karbon aktif. Pasien disarankan untuk tidak konsumsi karbon aktif bersamaan dengan produk susu dan selai jeruk karena bisa mengurangi efek dari karbon aktif.[4]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani