Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Alprazolam general_alomedika 2023-10-25T09:07:36+07:00 2023-10-25T09:07:36+07:00
Alprazolam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Alprazolam

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Penggunaan alprazolam pada kehamilan dan menyusui menurut FDA masuk ke dalam kategori D, sedangkan oleh TGA masuk ke dalam kategori C.[1,13]

Penggunaan pada Kehamilan

FDA memasukkan alprazolam dalam Kategori D. Artinya, ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia. Obat hanya boleh digunakan jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[4]

TGA memasukkan alprazolam dalam Kategori C. Artinya, efek farmakologi obat telah diketahui atau diduga menyebabkan efek buruk pada fetus atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin saja reversibel.[6]

Neonatus yang lahir dari ibu yang mengonsumsi alprazolam selama kehamilan pernah dilaporkan mengalami distres pernapasan dan gejala klinis yang mengarah pada neonatal abstinence syndrome. Alprazolam dan metabolitnya juga ditemukan pada serum tali pusat, urine dan rambut neonatus, mekonium, dan plasenta.[1]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Obat golongan benzodiazepine, seperti alprazolam, diekskresikan ke dalam ASI. Konsumsi benzodiazepine oleh ibu hamil diketahui menyebabkan bayi letargi dan mengalami penurunan berat badan. Alprazolam sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui. Apabila alprazolam sangat dibutuhkan, sebaiknya pasien tidak menyusui.[1,4]

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2118, Alprazolam. PubChem, 2023 https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Alprazolam.
4. US Food and Drugs Administration. Xanax. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/018276s052lbl.pdf
6. Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicine in the pregnancy database. 2020. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
13. US Food and Drugs Administration. Xanax. Alprazolam, tablets, for oral use, CIV. FDA, 2023. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2023/021434s022lbl.pdf

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Al...

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.