Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Prazikuantel general_alomedika 2022-10-07T10:27:15+07:00 2022-10-07T10:27:15+07:00
Prazikuantel
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Prazikuantel

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Farmakodinamik obat prazikuantel (praziquantel) adalah menginduksi secara cepat kontraksi kuat dan paralisis otot cacing, serta mencetuskan vakuolisasi dan disintegrasi tegumen sehingga menyebabkan tubuh cacing hancur dan dikeluarkan melalui feses. Farmakokinetik obat prazikuantel adalah 80% cepat diabsorpsi, mencapai konsentrasi puncak 1-3 jam, dimetabolisme di hepar, dan sebagian besar dieliminasi melalui ginjal. Prazikuantel diekskresikan ke dalam ASI.

Farmakodinamik

Mekanisme kerja prazikuantel adalah dengan meningkatkan permeabilitas tegumen tubuh cacing, yang akan meningkatkan influks kalsium ke intrategumen sehingga terjadi kontraksi kuat dan paralisis otot cacing secara cepat. Hal ini akan menjadikan gigitan cacing terlepas dari dinding pembuluh darah inang. [4,6]

Sebagai dampak mekanisme di atas, akan terjadi vakuolisasi dan blebbing sinsitium tegumen yang berakibat disintegrasi tegumen cacing. Disintegrasi tegumen ini merupakan suatu paparan antigen dalam tubuh inang, dan mencetuskan respon pertahanan tubuh inang melawan cacing tersebut. Akibatnya akan terjadi formasi granuloma dan fagositosis, menyebabkan tubuh cacing hancur dan dikeluarkan melalui feses. [4-6] Pada obat cacing lainnya seperti pirantel pamoat, cacing yang mengalami paralisis akan melepaskan cengkramannya pada dinding mukosa usus dan akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses alami.

Farmakokinetik

Farmakokinetik obat prazikuantel setelah dikonsumsi per oral akan segera diabsorpsi dan mencapai konsentrasi puncak 1-3 jam. Kemudian dimetabolisme di hepar dan menjadi beberapa metabolit, dan sebagian besar dieliminasi melalui ginjal dalam waktu 24 jam. Waktu paruh berkisar antara 0,8‒1,5 jam. Prazikuantel diekskresikan ke dalam ASI dengan konsentrasi seperempat dari kadar obat dalam serum ibu.

Absorpsi

Prazikuantel setelah dikonsumsi per oral, 80% diabsorpsi dengan cepat dan konsentrasi puncak obat tercapai sekitar 1-3 jam. [5,6]

Metabolisme

Obat prazikuantel secara cepat dimetabolisme di hepar, melalui enzim sitokrom mikrosomal P450, menjadi metabolit-metabolit yang terhidroksilasi dan terkonjugasi. [6,15]

Distribusi

Obat prazikuantel didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh dan terutama berkonsentrasi di hepar dan ginjal. Konsentrasi obat juga tinggi di paru, pankreas, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, dan kelenjar saliva. Konsentrasi obat dalam cairan serebrospinal adalah 14-20 % dari konsentrasi dalam plasma darah. Sekitar 80% obat terikat protein terutama dengan albumin. [6,16]

Eliminasi

Waktu paruh obat prazikuantel dalam serum berkisar antara 0,8‒1,5 jam. Sekitar 80% dari obat yang masuk diekskresikan ke urin dalam waktu 24 jam, dan sebagian besar (>99 %) dalam bentuk metabolit. Hanya sedikit yang diekskresikan ke feses. Prazikuantel juga diekskresikan ke dalam air susu ibu, dengan konsentrasi sekitar seperempat dari kadarnya dalam serum ibu. [5,6,15]

Referensi

4. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Praziquantel; Available from: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/R_-_-_-Praziquantel.
5. FDA. Biltricide® (Praziquantel). 2010; Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/018714s012lbl.pdf.
6. Drugs.com. Praziquantel. October 2018; Available from: https://www.drugs.com/pro/praziquantel.html.
15. U.S. National Library of Medicine. DailyMed: Biltricide - Praziquantel tablet. January 2019; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
16. Vale N, Gouveia MJ, Rinaldi G, et al., Praziquantel for Schistosomiasis: Single-Drug Metabolism Revisited, Mode of Action, and Resistance. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 2017. 61(5): p. e02582-16.

Pendahuluan Prazikuantel
Formulasi Prazikuantel

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.