Farmakologi Ceftolozane-Tazobactam
Secara farmakologi, ceftolozane-tazobactam merupakan antibiotik kombinasi dari golongan sefalosporin dan inhibitor beta laktamase. Ceftolozane memiliki aktivitas bakterisidal, sedangkan tazobactam berbagai molekul enzim beta laktamase kelas A, termasuk CTX-M, SHV, dan TEM.[1,4]
Farmakodinamik
Ceftolozane masuk dalam kelas antimikroba sefalosporin. Ceftolozane memiliki aktivitas bakterisidal melalui pengikatan pada penicillin-binding protein (PBPs) yang menghasilkan penghambatan sintesis dinding sel bakteri dan kematian sel.
Di sisi lain, tazobactam adalah beta-laktam yang secara struktural terkait dengan penisilin. Tazobactam memiliki aktivitas dalam menghambat banyak molekul beta-laktamase Kelas A, termasuk enzim CTX-M, SHV, dan TEM.[1,7-10]
Efikasi Klinis Terhadap Bakteri
Efikasi klinis telah dilaporkan pada kasus infeksi intraabdomen komplikata terhadap bakteri berikut:
- Bakteri gram negatif: Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Klebsiella oxytoca, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa
- Bakteri gram positif: Streptococcus anginosus, Streptococcus constellatus, Streptococcus salivarius
Pada kasus infeksi saluran kemih komplikata, termasuk pyelonephritis, efikasi klinis telah dilaporkan terhadap bakteri gram negatif Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Proteus mirabilis.
Pada kasus hospital-acquired pneumonia, termasuk ventilator-associated pneumonia, efikasi klinis telah dilaporkan terhadap bakteri gram negatif Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella oxytoca, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Serratia marcescens.[1,7-10]
Farmakokinetik
Farmakokinetik ceftolozane-tazobactam menunjukkan karakteristik yang bersifat dosis proporsional dan linier.[2,5]
Absorpsi
Konsentrasi plasma maksimum (Cmax) ceftolozane dan tazobactam terjadi dalam hitungan menit setelah pemberian secara infus intravena selama 1 jam.
Rata-rata area under the curve (AUC) untuk ceftolozane 1g/ tazobactam 0,5 g pada hari ke-1 dan hari ke-10 adalah serupa, yaitu 172 mcg.jam/mL pada hari pertama dan 182 mcg.jam/mL pada hari kesepuluh untuk ceftolozane, serta 24,4 mcg.jam/mL pada hari pertama dan 25 mcg.jam/mL pada hari kesepuluh untuk tazobactam. Waktu paruh terminal adalah 2,5 jam untuk ceftolozane dan 1 jam untuk tazobactam.[2,5]
Distribusi
Volume distribusi adalah sebesar 5,1 L/jam untuk sediaan ceftolozane saja dan 12,3 L/jam untuk sediaan kombinasi ceftolozane-tazobactam. Ikatan protein ceftolozane dan tazobactam rendah, yaitu 20% untuk ceftolozane dan 30% untuk tazobactam.[2,5]
Metabolisme
Ceftolozane dan tazobactam tidak mengalami metabolisme hati. Atas dasar ini, gangguan fungsi hati diperkirakan tidak mempengaruhi klirens sistemik dari obat.[1]
Klirens
Klirens ceftolozane, baik sendiri maupun bersama tazobactam, terjadi melalui eliminasi ginjal saja. Keseluruhan obat ditemukan di dalam urine pada pemberian dosis 500 mg dan 2000 mg. Ekskresi tazobactam terjadi melalui sekresi tubulus aktif, sedangkan ceftolozane melalui filtrasi glomerulus.
Pada gangguan ginjal tahap sedang, AUC meningkat sebesar 2,5 kali lipat untuk ceftolozane dan 1,6 kali lipat untuk tazobactam. Pada pasien dengan gangguan ginjal berat, AUC meningkat 4,5 kali lipat untuk ceftolozane dan 3,8 kali lipat untuk tazobactam. Oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan ginjal sedang dan berat.[2,5]
Resistensi
Produksi atau ekspresi berlebihan dari beta laktamase, seperti metallo-betalaktamase, GES beta-laktamase, OXA beta-laktamase, dan karbapenemase, yang tidak dapat dihambat oleh tazobactam dapat menyebabkan hidrolisis dari ceftolozane.
Pada strain Pseudomonas dengan produksi berlebihan AmpC, ceftolozane-tazobactam sensitif terhadap 96,6% isolat, menunjukkan adanya stabilitas yang baik dari ceftolozane terhadap strain penghasil AmpC. Minimum inhibitory concentration (MIC) dari ceftolozane-tazobactam terhadap AmpC lebih poten dibandingkan ceftazidime.
Mekanisme resistensi lain dari ceftolozane-tazobactam adalah mutasi penicillin binding protein 3 (PBP3), multidrug efflux transporter mexB, dan DNA polimerase subunit gamma dan tau. Perubahan pada profil PBP dapat menyebabkan P.aeruginosa pan-β-lactam-resistance.[5,7]