Pengawasan Klinis Ceftolozane-Tazobactam
Pengawasan klinis terkait obat ceftolozane-tazobactam dilakukan pada pasien yang lebih berisiko mengalami efek samping berat, misalnya pada pasien lansia atau mereka yang memiliki riwayat disfungsi ginjal. Pengawasan juga perlu dipertimbangkan pada pasien yang mendapat dosis lebih tinggi dari dosis biasanya atau durasi terapi yang lebih panjang.[1,2,4]
Fungsi Ginjal
Karena eliminasi ceftolozane-tazobactam terjadi melalui ginjal, pemantauan fungsi ginjal sangat penting untuk mencegah akumulasi dan potensi toksisitas. Parameter kunci meliputi kreatinin serum, perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR), dan luaran urin. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[1]
Fungsi Hati
Meskipun ceftolozane-tazobactam sebagian besar diekskresikan melalui ginjal, pemantauan fungsi hati bisa dipertimbangkan untuk mendeteksi disfungsi hati atau reaksi yang merugikan pada pasien dengan indikasi klinis, seperti pasien yang menunjukkan ikterus atau gejala gangguan hepar lain selama terapi. Parameter yang dapat dinilai adalah kadar alanine transaminase (ALT), aspartate transaminase (AST), dan kadar bilirubin total.[1,2,4]
Reaksi Hipersensitivitas
Pasien yang menerima ceftolozane-tazobactam memerlukan pemantauan tanda reaksi hipersensitivitas berat, termasuk ruam kulit dan anafilaksis. Dalam kasus hipersensitivitas berat, pengobatan harus segera dihentikan.[1,4]