Kontraindikasi dan Peringatan Faropenem
Kontraindikasi faropenemadalah pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini atau obat golongan karbopenem lainnya. Peringatan diperlukan pada pasien dengan defisiensi laktase atau malabsorpsi glukosa karena sediaan obat mengandung glukosa.[5-8]
Kontraindikasi
Faropenem dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap salah satu komponen yang ada di dalam obat atau pada pasien yang telah menunjukkan reaksi anafilaksis terhadap obat golongan karbapenem atau beta-laktam lainnya.[5-8]
Peringatan
Penggunaan faropenem harus dilakukan secara hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat keluarga dengan atopi atau riwayat hipersensitivitas terhadap penicillin, sefalosporin, atau obat-obat golongan karbapenem. Terdapat risiko syok anafilaksis pada pasien-pasien tersebut, sehingga pengawasan ketat harus dilakukan terutama pada penggunaan obat pertama kali.
Pada pasien dengan gangguan klirens ginjal, faropenem sebaiknya diberikan dengan dosis yang lebih rendah atau dengan mengurangi frekuensi harian. Penelitian yang melibatkan 8 pasien yang menjalani hemodialisis menunjukkan bahwa pemberian faropenem 200 mg dua kali sehari dapat menjadi pilihan yang aman dan efektif, namun pengawasan yang ketat tetap harus dilakukan.
Penghentian pemberian faropenem harus dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi pasien jika terjadi efek samping berat, seperti pneumonia interstisial, gangguan hepar, atau toxic epidermal necrolysis.[5-7]
Penulisan pertama oleh: dr. Andreas Michael Sihombing