Farmakologi Fosfomycin
Secara farmakologi, fosfomycin atau fosfomycin trometamol merupakan antibiotik yang memiliki efek inhibisi terhadap sintesis membran sel bakteri, sehingga menyebabkan kematian bakteri. Fosfomycin trometamol diserap melalui saluran pencernaan dan didistribusikan dengan jangkauan organ yang cukup luas.
Farmakodinamik
Fosfomycin trometamol diserap cepat setelah konsumsi oral dan diubah menjadi asam bebas (fosfomycin). Fosfomycin trometamol tidak berikatan dengan plasma protein, sehingga tersedia dalam bentuk molekul aktifnya. Di dalam darah, molekul aktif ini akan dibawa ke sel bakteri dengan mediator gliserofosfat atau glukosa 6-fosfat.[4]
Fosfomycin trometamol merupakan analog fosfoenolpiruvat, yang bekerja dengan cara menginhibisi enzim sitoplasma enolpiruvat transferase dengan mengikat sisi aktif residu sistein. Obat ini juga mencegah kondensasi fosfoenolpiruvat dengan uridin difosfate (UDP)-N-asetilglukosamin. Bila keduanya berikatan, terbentuk UDP-N-asetil muramat acid yang berperan dalam proses pembuatan dinding sel bakteri.[4]
Dengan terhambatnya proses tersebut, sintesis membran sel bakteri terganggu dan bakteri akhirnya mati. Selain itu, fosfomycin juga mencegah penempelan bakteri pada sel uroepitel. Efektivitas fosfomycin menurun pada urine dengan pH <6.[10]
Farmakokinetik
Fosfomycin trometamol diabsorbsi melalui saluran pencernaan, lalu didistribusikan ke beberapa organ. Namun, organ dengan distribusi utama adalah organ saluran kemih. Fosfomycin akan diekskresikan melalui urine tanpa proses metabolisme.
Absorbsi
Setelah konsumsi oral, fosfomycin trometamol diserap di usus halus dengan cepat dan memiliki bioavailabilitas sekitar 40%. Bila fosfomycin trometamol 3 gram (50 mg/kgBB) dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, konsentrasi maksimal (Cmax) berkisar antara 21,8–32,1 mg/L, yang dapat tercapai dalam waktu 2–2,5 jam.[4,11]
Konsentrasi maksimal pada urine tercapai dalam waktu 4 jam dan bertahan pada konsentrasi tinggi (>128 mg/L) selama 1–2 hari setelah pemberian obat. Pada kondisi perut terisi makanan, penyerapan fosfomycin dapat berkurang.[4,10,11]
Distribusi
Fosfomycin trometamol memiliki kemampuan eliminasi infeksi pada saluran kemih yang baik karena terdistribusi dengan baik ke sistem saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, prostat, dan vesikula seminalis). Namun, distribusi fosfomycin trometamol juga menjangkau daerah lain seperti paru-paru, tulang, cairan serebrospinal, jaringan radang dan cairan abses.[2]
Fosfomycin bisa mempertahankan konsentrasi tingginya dalam urine, sehingga dapat dikonsumsi dalam 1 dosis. Volume distribusi (Vd) dari fosfomycin trometamol berkisar antara 100–170 L untuk individu dengan berat tubuh 70 kg.[11]
Metabolisme
Fosfomycin trometamol bertahan dalam bentuk aktifnya selama berada dalam tubuh. Obat ini dieliminasi melalui urine tanpa menjalani metabolisme. Waktu paruh fosfomycin trometamol dalam serum adalah 3,6 jam pada pasien dengan kondisi ginjal normal dan dapat memanjang pada golongan lanjut usia.[12,13]
Eliminasi
Mayoritas fosfomycin trometamol akan dieliminasi lewat urine, sedangkan sebagian kecil akan dieliminasi lewat feses dalam bentuk aktifnya. Proses eliminasi fosfomycin trometamol dari tubuh berlangsung dalam 3 hari dengan kondisi ginjal yang normal.[13]
Resistensi
Resistensi bakteri terhadap fosfomycin trometamol dapat terjadi melalui 3 mekanisme, yaitu:
- Mutasi pada gen yang seharusnya membuat transporter gliserol-3-fosfat atau glukosa-6-fosfat, sehingga fosfomycin tidak memiliki transporter dan tidak dapat mencapai bakteri yang dituju
- Mutasi point pada gugus enzim target (MurA), sehingga tidak memungkinkan terjadinya ikatan antara fosfomycin dengan bakteri
- Inaktivasi fosfomycin akibat reaksi enzimatik dengan modifikasi kovalen. Agen seperti fosfonat kinase FomA dan FomB atau ATP-fosfomycin dapat menambah glutation atau sistein pada fosfomycin dan menyebabkan inaktivasi[2,11,12,14]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur