Indikasi dan Dosis Penicillin V
Indikasi penicillin V adalah untuk tata laksana berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran napas atas akibat Streptococcus, infeksi orofaring akibat Fusobacterium, pencegahan rekurensi demam rematik, dan pencegahan infeksi pneumokokal invasif pada individu dengan asplenia. Dosis yang biasa digunakan berkisar antara 125-500 mg setiap pemberian.[3,4,11]
Infeksi Streptococcus
Secara klinis, penggunaan penicillin V diindikasikan pada kasus infeksi bakteri Streptococcus, antara lain infeksi saluran pernapasan atas, Scarlet fever, dan infeksi kulit seperti erisipelas dan selulitis.
Dosis dewasa yang direkomendasikan adalah 125-250 mg setiap 6-8 jam diberikan selama 10 hari.
Dosis pada anak yang direkomendasikan adalah 25-75 mg/kg/hari diberikan dalam 3-4 dosis terbagi.[3,9,11]
Infeksi Orofaring Akibat Fusobacterium
Penicillin V dapat diberikan untuk infeksi orofaring derajat ringan-sedang akibat Fusobacterium, termasuk acute necrotizing ulcerative gingivitis pada pasien berusia 12 tahun ke atas. Dosis yang digunakan adalah 125-250 mg setiap 6-8 jam diberikan selama 10 hari.[3,9,11,14]
Pencegahan Rekurensi Demam Rematik
Penicillin V digunakan sebagai terapi alternatif untuk pencegahan rekurensi demam rematik. Obat pilihan pertama adalah penicillin G benzathine intramuskuler. Dosis yang direkomendasikan adalah 125-250 mg 2 kali sehari.[14]
Otitis Media Akibat Pneumokokus
Penicillin V diindikasikan untuk terapi otitis media akibat Streptococcus pneumoniae pada anak usia 12 tahun ke atas. Dosis yang digunakan adalah 250-500 mg setiap 6 jam, dikonsumsi hingga pasien afebris selama setidaknya 2 hari.[3,9,11,14]
Infeksi Staphylococcus
Secara klinis, penicillin V diindikasikan pada kasus infeksi bakteri Staphylococcus pada kulit dan jaringan lunak. Dosis dewasa yang direkomendasikan adalah 250-500 mg setiap 6-8 jam.[3,9,11]
Pencegahan Infeksi Pneumococcus pada Individu Asplenia (Off Label)
Penicillin V digunakan untuk pencegahan infeksi Streptococcus pneumoniae pada anak dengan asplenia fungsional atau anatomi, seperti asplenia kongenital, splenektomi, dan penyakit sel sabit. Profilaksis dilanjutkan hingga usia 5 tahun pada anak dengan penyakit sel sabit, dan setidaknya 1 tahun pada populasi pasien lainnya. Dosis yang digunakan adalah 125 mg 2 kali sehari pada kelompok umur di bawah 3 tahun dan 250 mg 2 kali sehari pada kelompok umur 3 tahun ke atas.[14]
Anthrax (Off Label)
Penicillin V merupakan terapi alternatif untuk profilaksis pasca pajanan dari anthrax setelah paparan terhadap spora Bacillus anthracis inhalasi. Terapi pilihan utama adalah ciprofloxacin atau doxycycline. Dosis dewasa adalah 250-500 mg 4 kali sehari.
Dosis pada neonatus cukup bulan adalah 75 mg/kg/hari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam pada bayi usia ≤1 minggu dan setiap 8 jam pada bayi usia 1-4 minggu.
Dosis pada neonatus preterm adalah 50 mg/kg/hari setiap 12 jam pada bayi usia ≤1 minggu dan 75 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam pada bayi usia 1-4 minggu.
Pada bayi dan anak usia ≥1 bulan, diberikan 50–75 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam. Total durasi profilaksis harus ≥60 hari.[14]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penggunaan penicillin V memerlukan perhatian khusus dan penyesuaian dosis pada populasi dengan gangguan ginjal. Pada pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 10 ml/menit, interval dosis dapat ditingkatkan menjadi setiap 8 jam.[2,9,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Queen Ariyani