Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Streptomycin general_alomedika 2023-08-04T14:22:41+07:00 2023-08-04T14:22:41+07:00
Streptomycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Streptomycin

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Di Indonesia, indikasi streptomycin atau streptomisin yang paling banyak adalah penatalaksanaan tuberkulosis, yaitu sebagai bagian dari regimen obat antituberkulosis kategori 2. Dosis yang digunakan adalah 15 mg/kgBB setiap hari, pada maksimal 2 bulan pertama. Indikasi lain adalah untuk tularemia, pes, endokarditis bakterial, brucellosis, bakteremia, dan granuloma inguinal.[3,6,8]

Tuberkulosis

Sebagai bagian dari regimen pengobatan tuberkulosis, streptomycin diberikan dalam dosis 12‒18 mg/kgBB/hari, maksimal 1 g/hari, selama 5 hari dalam seminggu. Pilihan dosis lain adalah 25‒30 mg/kgBB yang diberikan 2 kali seminggu, dosis maksimal 1,5 gram/dosis.[3,7,12,13]

Dosis Anak

Pada pasien anak, streptomycin diberikan dalam dosis 20‒40 mg/kgBB, maksimal 1 g, dosis tunggal. Pilihan dosis lain adalah 25‒30 mg/kgBB 2 kali seminggu. Selama masa pengobatan, dosis kumulatif tidak boleh melebihi 120 gram.[13]

Dosis Lansia

Untuk pasien lansia, streptomycin diberikan 10 mg/kgBB, maksimal 500‒750 mg setiap hari.[3]

Tularemia

Pada pasien dewasa, streptomycin dapat diberikan dengan dosis 1‒2 g/hari, dalam dosis terbagi, selama 7‒14 hari hingga pasien afebris selama 5‒7 hari.[3,7,13]

Pada pasien anak, streptomycin diberikan dengan dosis 15 mg/kgBB selama 10‒14 hari, dosis maksimal 2 gram per hari.[3,8,13]

Pes

Pada pasien dewasa, streptomycin dapat diberikan dengan dosis 30 mg/kgBB atau 2 g/hari dalam dosis terbagi, selama minimal 10 hari.[13]

Endokarditis Bakterial

Pada pasien dewasa dengan endokarditis streptokokal, streptomycin diberikan diberikan bersama dengan penicillin, dengan dosis 1 g, 2 kali sehari, selama 1 minggu, diikuti dengan 500 mg 2 kali sehari selama 1 minggu.

Pada pasien usia >60 tahun, streptomycin diberikan 500 mg, 2 kali sehari selama 2 minggu, bersamaan dengan penicillin.

Pada pasien dewasa dengan endokarditis enterokokal, streptomycin dapat diberikan bersama penicillin 1 g, 2 kali sehari, selama 2 minggu, diikuti dengan 500 mg 2 kali sehari selama 4 minggu.[13]

Bakteremia, Brucellosis, Meningitis, Pneumonia, dan Infeksi Saluran Kemih

Untuk kasus bakteremia, brucellosis, meningitis, pneumonia, dan infeksi saluran kemih (ISK), dosis pemberian untuk pasien dewasa adalah 1‒2 g/hari yang dibagi menjadi dosis setiap 6‒12 jam, dengan dosis maksimal 2 g/hari. Penggunaan dapat bersamaan dengan agen/obat lain dan sebagai lini ke-2.

Pada pasien anak, dosis diberikan 20‒40 mg/kg sehari dalam dosis terbagi setiap 6‒12 jam.[3]

Penyesuaian Dosis pada Pasien Gangguan Ginjal

Pada pasien dengan gangguan ginjal, diperlukan penyesuaian dosis. Konsentrasi obat dalam serum tidak boleh melebihi 20‒25 µg/mL.

Dosis loading awal berikan 1 g, lalu untuk:

  • Bersihan kreatinin 50‒80 mL/menit: 7,5 mg/kgBB, setiap 24 jam
  • Bersihan kreatinin 10‒50 mL/menit: 7,5 mg/kgBB, setiap 24‒72 jam
  • Bersihan kreatinin <10 mL/menit: 7,5 mg/kgBB, setiap 72‒96 jam
  • Hemodialisis: 50‒75% dosis loading awal pada akhir periode dialisis[3,7,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. MIMS. Streptomycin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2023.
5. The World Health Organization. 22nd Essential Medicines List (EML) and the 8th Essential Medicines List for Children (EMLc). September 2021. https://www.who.int/groups/expert-committee-on-selection-and-use-of-essential-medicines/essential-medicines-lists
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor HK.01.07/MENKES/688/2019 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. Oktober 2019.
7. Medscape. Streptomycin: dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2023. https://reference.medscape.com/drug/streptomycin-342682.
8. Drugs.com. Streptomycin Uses, Side Effects & Warnings. 2023. https://www.drugs.com/ppa/streptomycin.html
12. Nahid P, Dorman SE, et al. Official American Thoracic Society/Centers for Disease Control and Prevention/Infectious Diseases Society of America Clinical Practice Guidelines: Treatment of Drug-Susceptible Tuberculosis. Clinical Infectious Diseases. 2016;63:e147–95. https://doi.org/10.1093/cid/ciw376.
13. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Streptomycin. Pusat Informasi Obat Nasional. 2023. http://pionas.pom.go.id/monografi/streptomisin

Formulasi Streptomycin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.