Efek Samping dan Interaksi Obat Acyclovir
Efek samping obat acyclovir meliputi gejala seperti malaise, reaksi hipersensitivitas, diare, mual, muntah, serta nyeri kepala. Efek samping berat seperti kerusakan ginjal beresiko lebih tinggi terjadi pada penggunaan acyclovir secara intravena.
Efek Samping
Efek samping acyclovir yang umumnya dikeluhkan adalah malaise. Efek samping akibat konsumsi acyclovir secara oral umumnya jarang terjadi yang meliputi gejala mual, muntah, diare, dan nyeri kepala.
Efek samping dapat terjadi karena kristal acyclovir tidak larut dan dapat menumpuk di tubulus ginjal. Umumnya efek ini muncul pada individu yang mendapatkan terapi acyclovir intravena. Pemberian acyclovir secara intravena dapat menyebabkan efek samping meliputi flebitis pada jaringan yang dilakukan injeksi acyclovir, mual, muntah, ruam, bahkan gagal ginjal akut.
Pencegahan efek samping ini dilakukan dengan memastikan pasien tidak dehidrasi. Urine output perlu dipantau dengan volume minimal 75 ml/jam. Solusi lain adalah dengan memberikan infus secara pelan.[14]
Efek samping lain yang telah dilaporkan di antaranya:
- Reaksi hipersensitivitas: anafilaksis, angioedema, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, pruritus, rasa terbakar, dan urtikaria
- Gastrointestinal: nyeri abdomen, anoreksia
- Neuromuskuloskeletal: pusing, mialgia, nyeri kepala
- Lainnya: alopesia, elevasi transaminase, disseminated intravascular coagulation (DIC), hematuria[4,5,10,12]
Efek samping berupa gejala toksisitas sistem saraf umumnya muncul pada pasien yang memang memiliki kelainan fungsi ginjal. Gejala yang dapat timbul adalah tremor, delirium, halusinasi, mioklonus, dan koma. Terapi toksisitas hanya bisa dengan hemodialisis. Kematian juga pernah dilaporkan pada pasien gagal ginjal yang mendapatkan acyclovir intravena sehingga penggunaannya perlu berhati-hati.[14]
Pada pasien imunokompromais, acyclovir berisiko memberi efek samping berat berupa thrombotic thrombocytopenic purpura atau haemolytic uraemic syndrome, serta gagal ginjal. Pada beberapa pasien pediatri, pemberian acyclovir dilaporkan telah meningkatkan konsentrasi hemoglobin dan nilai hitung neutrofil absolut.[7,16,19]
Interaksi Obat
Pemberian acyclovir bersamaan dengan obat nefrotoksik lainnya seperti amfoterisin B, neomisin, atau siklosporin, dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Probenecid dinilai dapat menurunkan eliminasi acyclovir, yang mana diduga akibat kompetisi dengan reseptor pada tubulus ginjal. Studi lain juga melaporkan pemberian acyclovir bersamaan dengan zidovudine dapat menyebabkan efek somnolen.[9,10,15]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri