Formulasi Acyclovir
Formulasi acyclovir tersedia dalam bentuk sediaan oral, topikal, dan intravena. Sediaan oral dapat dikonsumsi baik sebelum, bersamaan, maupun sesudah makan. Pemberian sediaan intravena sebaiknya tidak secara bolus untuk mencegah phlebitis dan kerusakan ginjal.
Bentuk Sediaan
Acyclovir tersedia dalam sediaan oral, intravena maupun topikal. Dosis dan sediaan acyclovir yang tersedia di Indonesia adalah:
- Kapsul 200 mg
- Tablet 400 mg dan 800 mg
- Injeksi 250 mg/vial
- Topical Cream 5%.
- Salep mata 3%[2,4]
Cara Mengonsumsi
Pada konsumsi acyclovir per oral, tidak ada temuan efek makanan terhadap penyerapan obat sehingga obat ini dapat dikonsumsi sebelum, bersamaan, maupun sesudah makan. Sediaan intravena acyclovir sebaiknya tidak diberikan secara bolus untuk mencegah phlebitis dan kerusakan ginjal. Obat diberikan secara drip dalam waktu kira kira satu jam.
Sediaan topical cream digunakan dengan mengoleskan krim secara tipis pada lesi yang terinfeksi herpes simpleks. Sementara itu, salep mata 3 %dapat digunakan pada infeksi keratitis herpes dengan mengoleskan di bagian bawah konjungtiva mata.[5,10]
Cara Penyimpanan
Obat acyclovir sebaiknya disimpan pada suhu di bawah 30 derajat celcius dalam wadah tertutup dan terlindung dari cahaya dan kelembaban. Sediaan intravena yang telah dilarutkan tetap stabil dalam suhu ruangan hingga 24 jam. Penyimpanan larutan dalam pendingin atau freezer dapat menyebabkan munculnya endapan.[10]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri