Kontraindikasi dan Peringatan Lamivudin
Kontraindikasi penggunaan lamivudin adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap lamivudin atau komponen-komponen yang terdapat dalam formulasinya. Peringatan diberikan agar tidak menggunakan lamivudin dengan dosis hepatitis B kronis pada pasien human immunodeficiency virus atau HIV, karena dosis untuk hepatitis B kronis lebih rendah daripada dosis untuk HIV dan berisiko menyebabkan resistensi HIV.
Kontraindikasi
Lamivudin tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas pada lamivudin, maupun komponen formulasi obat lainnya.[6,7]
Peringatan
Peringatan diberikan terhadap potensi terjadinya resistensi HIV pada pasien hepatitis B kronis jika lamivudin diberikan dalam dosis subterapeutik. Peringatan juga diberikan atas risiko eksaserbasi hepatitis B setelah terapi lamivudin dihentikan.
Resistensi HIV pada Pasien Hepatitis B Kronis
Peringatan penggunaan terutama diberikan untuk tidak menggunakan lamivudin dosis terapi hepatitis B, pada infeksi HIV. Sebelum memulai terapi lamivudin pada pasien hepatitis B, perlu dilakukan konseling dan pemeriksaan status infeksi HIV pasien.
Dosis lamivudin untuk terapi hepatitis B adalah 100 mg/hari, dan dosis ini lebih rendah daripada dosis terapi untuk HIV, yaitu 300 mg/hari. Penggunaan lamivudin sebagai monoterapi dan dengan dosis subterapeutik dapat menyebabkan resistensi HIV pada pasien hepatitis B.[4,7,18]
Eksaserbasi Hepatitis
Setelah penghentian lamivudin, terdapat risiko terjadinya eksaserbasi hepatiits B. Eksaserbasi dapat dideteksi melalui peningkatan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan munculnya kembali HBV DNA setelah lamivudin dihentikan. Sebaiknya, klinis dan hasil laboratorium pasien tetap dipantau hingga beberapa bulan setelah berhenti mengonsumsi lamivudin.[4,7,18]
Asidosis Laktat dengan Hepatomegali Berat dan Steatosis
Penggunaan lamivudin dilaporkan dapat menyebabkan asidosis laktat dengan hepatomegali dan steatosis, yang dapat berakibat fatal. Faktor risiko terjadinya kondisi ini, antara lain jenis kelamin perempuan dan obesitas. Segera hentikan pemberian lamivudin jika pasien dicurigai mengalami asidosis laktat atau gejala hepatotoksisitas, seperti hepatomegali dan steatosis, meskipun tidak dijumpai kelainan enzim hati.[4,7,18]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra