Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Lamivudin general_alomedika 2022-10-21T11:51:49+07:00 2022-10-21T11:51:49+07:00
Lamivudin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Lamivudin

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Pengawasan klinis diperlukan saat memberikan lamivudin sebagai terapi hepatitis B kronis, juga terkait eksaserbasi hepatitis setelah terapi lamivudin dihentikan. Selain itu, pengawasan juga diperlukan mengenai kemungkinan lamivudin menyebabkan asidosis laktat dengan hepatomegali dan steatosis.

Terapi Lamivudin pada Hepatitis B Kronis

Sebelum memulai terapi lamivudin pada pasien  hepatitis B, sebaiknya pastikan kemungkinan terjadinya koinfeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV). Penggunaan lamivudin monoterapi dan dalam dosis subterapeutik tidak efektif, dan dapat mengakibatkan resistensi HIV terhadap lamivudin.

Jika akan menggunakan lamivudin pada koinfeksi hepatitis B dan HIV, pastikan gunakan dosis yang sesuai, dan berikan kombinasi dengan antiretroviral lainnya, misalnya zidovudin dan abacavir.

Penggunaan lamivudin sebagai monoterapi juga dihubungkan dengan terjadinya virus hepatitis B yang resisten lamivudin. Sebaiknya pertimbangkan antivirus lain, misalnya tenofovir, apabila HBV DNA serum tetap terdeteksi setelah pengobatan dilakukan selama 24 minggu. Bila perlu lakukan pemeriksaan resistensi virus.[4,7,18]

Eksaserbasi Hepatitis

Eksaserbasi hepatitis dapat terjadi setelah lamivudin dihentikan pada pasien hepatitis B yang tidak terinfeksi HIV. Eksaserbasi dapat dinilai dari kenaikan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan munculnya kembali HBV DNA. Sebagian besar kasus eksaserbasi akan membaik dengan sendirinya, tetapi beberapa kasus berakibat fatal.

Oleh sebab itu, lakukan pemantauan klinis dan pemeriksaan fungsi hati hingga beberapa bulan setelah lamivudin dihentikan. Bila diperlukan, terapi lamivudin dapat diberikan kembali.[4,7,18]

Asidosis Laktat dengan Hepatomegali dan Steatosis

Pemberian lamivudin dapat menyebabkan terjadinya asidosis laktat dengan hepatomegali dan steatosis. Pasien yang lebih berisiko mengalami hal ini adalah perempuan, dan pasien obesitas. Hentikan pemberian lamivudin jika pasien dicurigai mengalami asidosis laktat, atau hepatotoksisitas, seperti hepatomegali dan steatosis, meskipun enzim transaminase tidak ditemukan meningkat.[2,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Terrault NA, Bzowej NH, Chang K-M, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD guidelines for treatment of chronic hepatitis B. Hepatology. 2016 Jan;63(1):261–83.
4. Drugs.com. Lamivudine Prescribing Information. 2022 https://www.drugs.com/pro/lamivudine.html#Section_5.1
7. ASHP. Lamivudine. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/lamivudine.html#uses
18. Medsafe. Lamivudine. 2022. https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/l/lamivudinealphapharmtab.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan La...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 23 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 22 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.