Kontraindikasi dan Peringatan Molnupiravir
Kontraindikasi penggunaan molnupiravir adalah pada pasien hipersensitif terhadap molnupiravir atau komponen lain dalam obat ini. Obat ini juga tidak boleh digunakan pada ibu hamil.[2,11,15]
Kontraindikasi
Penggunaan molnupiravir dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitif terhadap molnupiravir atau komponen lain dalam obat ini. Selain itu kehamilan adalah kontraindikasi lain dari pemberian molnupiravir, karena diduga meningkatkan risiko teratogenisitas.[2,11,15]
Peringatan
Di Indonesia, obat ini dapat diberikan sebagai e-prescription. Namun, sebelum pemberian resep, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan molnupiravir adalah:
karena program paket terus berubah - sarankan kami mengubah ini agar tersedia untuk resep di Indonesia
- Berdasarkan hasil penelitian pada hewan, molnupiravir dapat menyebabkan fetal harm. Sebelum diberikan pada wanita usia subur yang berpotensi hamil, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa hasil tes kehamilannya negatif. Jika terjadi kehamilan pada saat pengobatan berlangsung, pemberian obat harus segera dihentikan
- Belum diketahui apakah molnupiravir dapat mempengaruhi sperma. Studi pada hewan terkait hal tersebut masih dalam proses. Metode kontrasepsi yang terpercaya sebaiknya digunakan selama terapi dengan molnupiravir hingga 3 bulan setelah pemberian dosis terakhir
- Pada wanita yang mendapat molnupiravir, proses menyusui sebaiknya dihentikan. Ibu disarankan tetap memompa ASI dan membuangnya selama mengkonsumsi molnupiravir hingga 4 hari setelahnya
- Pada pasien anak berusia kurang dari 18 tahun, penggunaan molnupiravir belum disetujui penggunaannya karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan kartilago[8,11]