Indikasi dan Dosis Mycophenolate Mofetil
Indikasi mycophenolate mofetil adalah sebagai profilaksis penolakan organ pada pasien yang menjalani transplantasi ginjal, hati, dan jantung. Dosis mycophenolate mofetil yang dianjurkan bervariasi sesuai jenis transplantasi. Pada pasien anak, penggunaan yang sudah terbukti aman dan efektif hanyalah untuk anak berusia ≥3 bulan yang menjalani transplantasi ginjal.[1]
Profilaksis Penolakan Setelah Transplantasi Ginjal
Mycophenolate mofetil digunakan bersama siklosporin dan kortikosteroid pada pasien dewasa yang menjalani transplantasi ginjal alogenik. Dosis mycophenolate dewasa adalah 1 gram tiap 12 jam. Dosis pertama dimulai dalam 72 jam setelah transplantasi.
Pada pasien anak-anak yang berusia ≥3 bulan, dosis mycophenolate mofetil dihitung berdasarkan body surface area (BSA). Anak dengan BSA 1,25–1,5 m2 diberikan tablet 750 mg tiap 12 jam. Sementara itu, anak dengan BSA ≥1,5 m2 diberikan tablet 1 gram tiap 12 jam.[2,6]
Profilaksis Penolakan Setelah Transplantasi Jantung
Mycophenolate mofetil juga digunakan bersama siklosporin dan kortikosteroid pada pasien dewasa yang menjalani transplantasi jantung. Dosis yang dianjurkan adalah 1,5 gram tiap 12 jam. Dosis pertama dimulai dalam 5 hari setelah transplantasi.[6]
Profilaksis Penolakan Setelah Transplantasi Hati
Sama seperti sebelumnya, penggunaan untuk pasien transplantasi hati juga dipadukan dengan siklosporin dan kortikosteroid. Dosis dewasa yang dianjurkan adalah 1,5 gram tiap 12 jam.[2,6]
Terapi Nefritis Lupus
Indikasi ini merupakan indikasi yang off-label. Mycophenolate mofetil dilaporkan dapat digunakan untuk terapi nefritis lupus orang dewasa. Dosis awal adalah 1 gram tiap 12 jam atau 2–3 gram/hari selama 6 bulan dengan tambahan terapi glukokortikoid. Lalu, dosis pemeliharaan adalah 0,5–3 gram/hari atau 1 gram tiap 12 jam.[8]