Kontraindikasi dan Peringatan Hydroxyurea
Hydroxyurea dikontraindikasikan pada beberapa kondisi, seperti depresi sumsum tulang dan kehamilan. Hydroxyurea memiliki blackbox warning yaitu dapat meningkatkan risiko karsinogenik pada penggunaannya.
Pada penggunaan hydroxyurea jangka panjang, seperti pada pasien penyakit myeloproliferatif, dapat menyebabkan keganasan. Penggunaan hydroxyurea harus dilakukan secara hati–hati dikarenakan dapat menyebabkan efek samping yang fatal.
Kontraindikasi
Hydroxyurea dikontraindikasikan pada beberapa keadaan, yaitu:
- Pasien yang telah memiliki riwayat hipersensitivitas pada hydroxyurea atau komponen formulasi dari obat
- Depresi sumsum tulang, seperti leukopenia (hitung leukosit <2500 μL) atau trombositopenia (trombosit <100.000/mL), atau anemia berat (kadar hemoglobin <8 gr/dl)
- Penyakit liver akut (infeksi hepatitis B atau hepatitis C)
- Kehamilan atau aktif secara seksual dan menolak menggunakan kontrasepsi[1,4]
Peringatan
Hydroxyurea memiliki sifat mutagenik dan karsinogenik sehingga penggunaan hydroxyurea jangka panjang dapat menyebabkan risiko terjadinya keganasan, seperti leukemia sekunder. Oleh sebab itu, keuntungan dan kerugian dari pemberian obat hydroxyurea harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada pasien.[4]
Hydroxyurea tidak dapat diberikan pada pasien dengan depresi sumsum tulang. Pasien dengan depresi sumsum tulang umumnya merupakan pasien yang memiliki riwayat radioterapi atau penggunaan kemoterapi. Selain itu, pasien dengan riwayat terapi radiasi memiliki risiko terjadinya eksaserbasi eritema postiradiasi saat terapi hydroxyurea.[2,4,19]
Berikut ini merupakan beberapa peringatan dalam penggunaan hydroxyurea:
- Penggunaan hydroxyurea tidak disarankan diberikan dengan obat antiviral, seperti didanosin dan stavudine karena meningkatkan risiko pankreatitis, hepatotoksisitas, dan neuropati perifer
- Penggunaan hydroxyurea dapat meningkatkan risiko terjadinya distress gaster dan gastritis, sehingga penggunaannya pada riwayat gastritis harus diperhatikan
- Eritropoiesis megaloblastik sering ditemukan pada awal terapi, tetapi tidak berhubungan dengan defisiensi vitamin B12 atau asam folat
- Keadaan toksisitas vaskulitis kulit, seperti ulkus vaskulitis dan gangren, dapat terjadi pada pasien gangguan myeloproliferatif dalam terapi hydroxyurea
- Penggunaan hydroxyurea jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia sekunder atau kanker kulit
- Penggunaan hydroxyurea jangka panjang dapat mencetuskan interstitial pneumonitis yang kemudian dapat mengakibatkan fibrosis paru sampai gagal napas
- Penggunaan hydroxyurea pada menyebabkan beberapa gejala neurologi, seperti nyeri kepala, pusing, halusinasi, disorientasi, sampai kejang
- Hydroxyurea memiliki potensi membahayakan janin pada ibu hamil[2,4,19]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli