Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Idarubicin general_alomedika 2024-08-06T14:02:50+07:00 2024-08-06T14:02:50+07:00
Idarubicin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Idarubicin

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Penggunaan idarubicin pada kehamilan berpotensi embriotoksik dan masuk dalam kategori D. Sedangkan untuk ibu menyusui idarubicin tidak diketahui apakah masuk dalam air susu ibu (ASI) atau tidak. Penggunaan idarubicin juga mempengaruhi tingkat fertilitas, oleh sebab itu penggunaan pada seseorang yang merencanakan kehamilan perlu dipertimbangkan.[9,11,12,13]

Penggunaan pada Kehamilan

Penggunaan idarubicin pada kehamilan menurut Food Drugs Administration (FDA) masuk dalam kategori D. Potensi embriotoksik idarubicin telah dibuktikan baik dalam studi in vitro maupun in vivo. Namun, tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Idarubicin bersifat embriotoksik dan teratogenik pada tikus dengan dosis 1,2 mg/m²/hari atau sepersepuluh dosis manusia.

Idarubicin bersifat embriotoksik tetapi tidak teratogenik pada kelinci bahkan pada dosis 2,4 mg/m²/hari atau dua persepuluh dosis manusia. Bila idarubicin digunakan selama kehamilan perlu dipertimbangkan antara manfaat dan potensi risiko yang dimunculkan. Pasien harus diedukasi tentang potensi bahaya pada janin.[9,13]

Penggunaan idarubicin menurut Therapeutic Good Administration (TGA) juga masuk dalam kategori D. Idarubicin telah menyebabkan peningkatan insiden malformasi janin manusia atau kerusakan permanen. Data tersedia untuk antrasiklin lainnya.[11,12]

Dari data TGA, ditemukan kasus ibu hamil 20 minggu dengan acute myeloid leukemia (AML) menerima daunorubicin dan cytarabine sebagai terapi induksi, karena bukti tegas persistensi leukemia akut. Pertumbuhan janin masih dalam batas normal setelah 60 hari pemberian agen antineoplastik tersebut. Karena jangka waktu yang lama untuk mendapatkan remisi, diputuskan untuk mengkonsolidasikan terapi dengan idarubicin 10 mg/m² (dengan cytarabine). Pada usia kehamilan sekitar 32 minggu, pasien mengeluh sakit perut dan kurangnya aktivitas janin selama 6–8 jam, lalu saat ultrasonografi didapatkan kematian janin.[12]

In 2017, Framerino et al melakukan penelitian tentang penggunaan kemoterapi antrasiklin pada wanita hamil, hasil yang ditemukan pada fetus terkait kardiotoksisitas dan perkembangan saraf janin, hasilnya beberapa janin mengalami intrauterine growth retardation. Paparan antrasiklin juga menyebabkan peningkatan kelahiran prematur.[26]

Fertilitas pada Pria

Idarubicin dapat mempengaruhi fertilitas dengan dibuktikan bahwa menginduksi kerusakan kromosom pada spermatozoa manusia. Untuk alasan ini, pria yang menjalani pengobatan dengan idarubicin harus menggunakan metode kontrasepsi yang efektif hingga 3 bulan setelah pengobatan.

Penelitian dilakukan pada anjing jantan, terbukti adanya atrofi testis dengan penghambatan spermatogenesis dan pematangan sperma diamati pada ambang batas idarubicin secara intravena 1,8 mg/m² atau 3 mg/m² (3 hari/minggu selama 13 minggu). Efek ini tidak dapat segera pulih setelah periode pemulihan delapan minggu.[12,13]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Penggunaan idarubicin pada ibu menyusui tidak diketahui apakah metabolitnya diekskresikan dalam ASI. Selain itu, ibu menyusui tidak boleh memberikan ASI selama pengobatan dengan idarubicin.[9,11,12,13]

Referensi

9. Food Drugs Administration (FDA). Idamycin. 2014. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/050661s014lbl.pdf
11. Drugs.com. Idarubicin Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2024. https://www.drugs.com/pregnancy/idarubicin.html
12. Therapeutic Good Administration (TGA). Idarubicin Ebewe. 2016. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2011-PI-03701-3
13. Electronic Medicines Compendium (EMC). Idarubicin 10 mg/10 ml solution for injection. 2017. https://www.medicines.org.uk/emc/product/775/smpc#PHARMACODYNMIC_PROPS
26. Framarino-Dei-Malatesta M, Sammartino P, Napoli A. Does anthracycline-based chemotherapy in pregnant women with cancer offer safe cardiac and neurodevelopmental outcomes for the developing fetus? BMC Cancer. 2017 Nov 21;17(1):777.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Id...

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.