Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ifosfamide
Penggunaan pada kehamilan obat ifosfamide masuk dalam kategori D pada kehamilan dan dapat diekskresikan dalam ASI ibu menyusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori (D) FDA: FDA memberikan kategori D pada obat ini yang artinya terbukti menimbulkan risiko pada janin dari pengalaman, penelitian, pemasaran atau penelitian pada manusia namun besarnya manfaat pada wanita hamil dapat dipertimbangkan meskipun terdapat risiko potensial.[6]
Kategori D (TGA): TGA memberikan kategori D pada ifosfamide yang artinya obat ini diduga telah atau telah menimbulkan insidensi malformasi janin manusia dengan kerusakan yang terjadi tidak dapat dipulihkan. Konsultasi lebih lanjut diperlukan.[11]
Ifosfamide harus dihindari karena sifatnya yang teratogenik dan karsinogenik pada hewan uji coba. Penggunaan kontrasepsi dianjurkan selama minimal enam bulan sesudah penggunaan obat ini, baik untuk pria maupun wanita untuk mencegah efek yang masih ada.[16] Intrauterine Growth Retardation dan anemia neonatal telah dilaporkan terjadi pada bayi dari ibu yang terpapar regimen kemoterapi ifosfamide selama kehamilan.[6,12] Sebuah uji klinis yang dilakukan oleh Mir et al menilai pemberian doxorubicin dan ifosfamide pada lima wanita hamil trimester tiga (26-34 bulan) dengan high grade sarkoma. Berbagai efek samping terjadi pada uji klinis ini antara lain alopesia grade 3 (5 kasus), neutropenia derajat 3-4 (3 kasus) dan kelahiran prematur (5 kasus). Satu kasus menunjukan tidak terdeteksinya ifosfamide dalam darah ibu, cairan amnion dan darah plasenta (<5 mcg/ml) namun penelitian lebih lanjut terkait ifosfamide pada kehamilan harus dilakukan.[32]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum terdapat penelitian terkait ifosfamide selama menyusui, namun diketahui bahwa ifosfamide diekskresikan dalam ASI (berat molekul berkisar 261) sehingga wanita tidak boleh menyusui selama konsumsi obat ini. Perlu dipertimbangkan penghentian pengobatan dengan melihat pentingnya manfaat obat tersebut.[12]