Pengawasan Klinis Ifosfamide
Pengawasan klinis ifosfamide dilakukan untuk menghindari efek samping yang berat pada pasien. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap perlu dilakukan sebelum dan setelah tiap siklus kemoterapi, pada kondisi tertentu seperti depresi sumsum tulang akibat efek ifosfamide pemeriksaan darah lengkap dilakukan lebih sering. Pemeriksaan ginjal, elektrolit dan kimia urin dilakukan sebelum. selama dan setelah kemoterapi mengingat efek nefrotoksik ifosfamide. Sedangkan pemeriksaan fungsi hati dilakukan sebelum dan rutin setiap siklus kemoterapi. Pemeriksaan jantung juga dilakukan sebelum kemoterapi dan pada pasien yang dicurigai memiliki penyakit jantung.
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pasien harus dilakukan penilaian darah lengkap sebelum pemberian ifosfamide dan setelah tiap siklus terapi. Pemeriksaan darah lengkap meliputi pemeriksaan hemoglobin, leukosit (termasuk neutrofil), platelet yang berfungsi menilai derajat supresi sumsum tulang. Depresi sumsum tulang yang terjadi dapat meningkatkan kejadian infeksi (febrile neutropenia) hingga syok sepsis.[6]
Pada kombinasi kemoterapi harus dilakukan pemantauan ketat terhadap risiko depresi sumsum tulang. Pemantauan ini tergantung karakteristik regimen dalam menimbulkan kejadian demam neutropenia, yaitu risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi. Pada kombinasi kemoterapi risiko rendah pemantauan darah lengkap dilakukan sebelum pemberian awal dan setiap siklus kemoterapi sedangkan pada risiko sedang dan tinggi pemantauan darah lengkap lebih sering yaitu setiap siklus kemoterapi dan pada masa nadir.[36] Kombinasi ifosfamide dengan regimen kemoterapi lain masuk dalam kategori risiko tinggi.[37] Sedangkan masa nadir ifosfamide terjadi sekitar 8-13 hari sejak awal siklus kemoterapi dan masa pemulihan terjadi 17 hari sejak awal siklus kemoterapi.[7] Pemeriksaan darah lengkap harian bila perlu dilakukan untuk pemantauan leukosupresi.[38]
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pasien harus dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal (BUN, kreatinin), kimia urin (glukosa) dan elektrolit urin (fosfat dan kalium) sebelum, saat dan setelah pemberian ifosfamide untuk memantau kondisi ginjal terkait dengan efek nefrotoksik ifosfamide. Urinalisis perlu diperiksa pada setiap pemberian ifosfamide, bila pada pengamatan mikroskopis didapatkan sel darah merah >10 lapang pandang kuat maka pemberian ifosfamide harus ditunda hingga kondisi hematuria membaik.[6,24]
Pemeriksaan Fungsi Hati
National Cancer Control Program merekomendasikan pemeriksaan fungsi hati pada kombinasi ifosfamide dan carboplatine sebelum pemberian kemoterapi awal dan rutin sebelum tiap siklus kemoterapi.[39] Pemantauan fungsi hati dan bilirubin perlu dilakukan pada setiap siklus kemoterapi kombinasi cyclophosphamide, doxorubicin, vincristine, ifosfamide, etoposide untuk pengobatan Ewing’s sarkoma.[24]
Pemeriksaan Fungsi Jantung
Berbagai kelainan EKG telah akibat efek kardiotoksik dilaporkan pada pemberian ifosfamide.[31] Pasien harus dilakukan pemeriksaan fungsi jantung sebelum kemoterapi yang meliputi elektrokardiografi dan ekokardiografi untuk melihat gangguan irama, perubahan segmen ST, fraksi ejeksi, ketebalan ruang jantung, disfungsi katup. Risiko efek samping kardiotoksisitas meningkat pada pasien dengan gangguan kardiovaskular sehingga memerlukan perhatian khusus.[40]