Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Cisplatin general_alomedika 2023-08-18T15:59:31+07:00 2023-08-18T15:59:31+07:00
Cisplatin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Cisplatin

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping cisplatin atau sisplatin diantaranya berupa mual dan muntah yang berat, gangguan fungsi ginjal, gangguan hematologi, gangguan pendengaran, neuropati perifer, alopesia, ruam, dan anafilaksis. Terdapat potensi interaksi obat apabila cisplatin digunakan secara bersamaan dengan obat yang bersifat nefrotoksik dan ototoksik seperti aminoglikosida.[4,8]

Efek Samping

Efek yang tidak diinginkan dari penggunaan cisplatin dapat melibatkan berbagai sistem organ, di antaranya:

  • Gangguan gastrointestinal: mual dan muntah yang berat biasanya dimulai 1‒4 jam setelah terapi dan dapat bertahan hingga satu minggu
  • Gangguan ginjal dan urinari: gangguan ginjal seperti kerusakan tubular dapat terjadi dan pertama kali terdeteksi pada minggu kedua setelah pemberian cisplatin, di mana dapat bermanifestasi sebagai peningkatan kreatinin serum, BUN, asam urat serum, dan/atau penurunan klirens kreatinin. Insufisiensi ginjal umumnya ringan hingga sedang dan bersifat reversible

  • Gangguan sistem limfatik dan hematologi: toksisitas sumsum tulang seperti leukopenia, anemia, dan trombositopenia bersifat reversible setelah terapi dihentikan
  • Gangguan sistem imun: anafilaksis dan anaphylactic like reaction seperti flushing, edema fasial, wheezing, takikardia, dan hipotensi. Reaksi ini terjadi dalam beberapa menit setelah cisplatin diberikan dan dapat dikontrol dengan pemberian adrenalin, kortikosteroid, dan/atau antihistamin
  • Gangguan telinga dan labirin: tinnitus unilateral atau bilateral dan /atau hilangnya pendengaran pada frekuensi tinggi (>4000Hz) bisa terjadi pada 10% pasien dan biasanya bersifat reversible. Kerusakan pada sistem pendengaran biasanya tergantung dosis dan dilaporkan lebih sering terjadi pada pasien anak-anak dan lanjut usia
  • Gangguan sistem saraf dan muskuloskeletal: bersifat reversible dan dapat berupa gangguan sensorik seperti parestesia ekstremitas atas dan bawah, gangguan motorik, berkurangnya refleks, kelemahan pada kaki, dan mialgia. Neuropati dapat muncul 3‒8 minggu setelah pemberian dosis terakhir
  • Gangguan mata: dapat berupa pandangan kabur, perubahan persepsi warna, neuritis optik, dan papiledema yang biasanya bersifat reversible

  • Gangguan kardiovaskuler: dapat berupa gangguan koroner, gagal jantung kongestif, aritmia, hipotensi postural, trombotik mikroangiopati, dan tromboemboli vena
  • Gangguan respirasi: toksisitas pulmonal termasuk fibrosis paru pernah dilaporkan terjadi pada pasien yang mendapat cisplatin yang dikombinasikan dengan bleomisin atau 5-fluorourasil

  • Gangguan hepatobiliary: kadang terjadi peningkatan SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase)
  • Gangguan jaringan kulit dan subkutan: alopecia, urtikaria, ruam makulopapular
  • Gangguan sistem reproduksi: gangguan spermatogenesis dan azoospermia

  • Gangguan metabolisme dan nutrisi: gangguan keseimbangan elektrolit, hipomagnesemia, hipokalsemia, hipokalemia. Hipomagnesemia dan/atau hipokalsemia dapat menjadi simptomatik dengan gejala berupa kram, klonus, tremor, spasme, dan tetani[4,8]

Interaksi Obat               

Terdapat potensi interaksi obat apabila cisplatin digunakan secara bersamaan dengan obat-obatan yang juga memiliki risiko nefrotoksik dan ototoksik.[4,8]

Obat Nefrotoksik

Cisplatin memiliki efek nefrotoksik yang dapat diperparah apabila digunakan bersamaan dengan obat-obat yang bersifat nefrotoksik seperti aminoglikosida, sefalosporin, dan amfoterisin B. Penggunaan bersamaan dengan aminoglikosida selama 1-2 minggu berhubungan dengan peningkatan risiko nefrotoksisitas dan gagal ginjal.[4,8]

Obat Ototoksik

Obat yang memiliki potensi ototoksik seperti aminoglikosida dan diuretik loop  dapat meningkatkan efek ototoksik cisplatin.[4,8]

Paklitaksel

Pemberian cisplatin sebelum infus paklitaksel dapat mengurangi klirens paklitaksel sebesar 33%.[4,8]

Referensi

4. TGA. Australian Product Information. Diakses dari: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-06987-3&d=202006291016933
8. FDA label 2019. Diakses dari: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2019/018057s089lbl.pdf

Indikasi dan Dosis Cisplatin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
    Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
  • Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
    Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
  • Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
    Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
  • Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
    Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 03 September 2021, 13:40
Peranan pemeriksaan radiologi dalam diagnosis kanker ovarium - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp.OG, (K) Onk., izin bertanya dokter.Pemeriksaan radiologi apa saja yang akan bermanfaat dalam diagnosis kanker ovarium?Terimakasih sebelumnya...
drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
Dibalas 13 April 2021, 21:32
Penanganan yang tepat bagaimana untuk pasien kanker ovarium metastase paru
Oleh: drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
2 Balasan
Mohon teman sejawat sekalian memberikan info apakah ada saran terbaik untuk penanganan pasien dan rumah sakit yang bisa membantu dalam penanganan kasus...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2019, 12:29
Penarikan Ranitidine oleh BPOM Karena Risiko terjadinya kanker
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok, ada kabar yang Saya dengar bahwa Ranitidine akan ditarik karena dapat memicu kanker, apakah isu itu benar?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.