Efek Samping dan Interaksi Obat Cisplatin
Efek samping cisplatin atau sisplatin diantaranya berupa mual dan muntah yang berat, gangguan fungsi ginjal, gangguan hematologi, gangguan pendengaran, neuropati perifer, alopesia, ruam, dan anafilaksis. Terdapat potensi interaksi obat apabila cisplatin digunakan secara bersamaan dengan obat yang bersifat nefrotoksik dan ototoksik seperti aminoglikosida.[4,8]
Efek Samping
Efek yang tidak diinginkan dari penggunaan cisplatin dapat melibatkan berbagai sistem organ, di antaranya:
- Gangguan gastrointestinal: mual dan muntah yang berat biasanya dimulai 1‒4 jam setelah terapi dan dapat bertahan hingga satu minggu
- Gangguan ginjal dan urinari: gangguan ginjal seperti kerusakan tubular dapat terjadi dan pertama kali terdeteksi pada minggu kedua setelah pemberian cisplatin, di mana dapat bermanifestasi sebagai peningkatan kreatinin serum, BUN, asam urat serum, dan/atau penurunan klirens kreatinin. Insufisiensi ginjal umumnya ringan hingga sedang dan bersifat reversible
- Gangguan sistem limfatik dan hematologi: toksisitas sumsum tulang seperti leukopenia, anemia, dan trombositopenia bersifat reversible setelah terapi dihentikan
- Gangguan sistem imun: anafilaksis dan anaphylactic like reaction seperti flushing, edema fasial, wheezing, takikardia, dan hipotensi. Reaksi ini terjadi dalam beberapa menit setelah cisplatin diberikan dan dapat dikontrol dengan pemberian adrenalin, kortikosteroid, dan/atau antihistamin
- Gangguan telinga dan labirin: tinnitus unilateral atau bilateral dan /atau hilangnya pendengaran pada frekuensi tinggi (>4000Hz) bisa terjadi pada 10% pasien dan biasanya bersifat reversible. Kerusakan pada sistem pendengaran biasanya tergantung dosis dan dilaporkan lebih sering terjadi pada pasien anak-anak dan lanjut usia
- Gangguan sistem saraf dan muskuloskeletal: bersifat reversible dan dapat berupa gangguan sensorik seperti parestesia ekstremitas atas dan bawah, gangguan motorik, berkurangnya refleks, kelemahan pada kaki, dan mialgia. Neuropati dapat muncul 3‒8 minggu setelah pemberian dosis terakhir
- Gangguan mata: dapat berupa pandangan kabur, perubahan persepsi warna, neuritis optik, dan papiledema yang biasanya bersifat reversible
- Gangguan kardiovaskuler: dapat berupa gangguan koroner, gagal jantung kongestif, aritmia, hipotensi postural, trombotik mikroangiopati, dan tromboemboli vena
- Gangguan respirasi: toksisitas pulmonal termasuk fibrosis paru pernah dilaporkan terjadi pada pasien yang mendapat cisplatin yang dikombinasikan dengan bleomisin atau 5-fluorourasil
- Gangguan hepatobiliary: kadang terjadi peningkatan SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase)
- Gangguan jaringan kulit dan subkutan: alopecia, urtikaria, ruam makulopapular
- Gangguan sistem reproduksi: gangguan spermatogenesis dan azoospermia
- Gangguan metabolisme dan nutrisi: gangguan keseimbangan elektrolit, hipomagnesemia, hipokalsemia, hipokalemia. Hipomagnesemia dan/atau hipokalsemia dapat menjadi simptomatik dengan gejala berupa kram, klonus, tremor, spasme, dan tetani[4,8]
Interaksi Obat
Terdapat potensi interaksi obat apabila cisplatin digunakan secara bersamaan dengan obat-obatan yang juga memiliki risiko nefrotoksik dan ototoksik.[4,8]
Obat Nefrotoksik
Cisplatin memiliki efek nefrotoksik yang dapat diperparah apabila digunakan bersamaan dengan obat-obat yang bersifat nefrotoksik seperti aminoglikosida, sefalosporin, dan amfoterisin B. Penggunaan bersamaan dengan aminoglikosida selama 1-2 minggu berhubungan dengan peningkatan risiko nefrotoksisitas dan gagal ginjal.[4,8]
Obat Ototoksik
Obat yang memiliki potensi ototoksik seperti aminoglikosida dan diuretik loop dapat meningkatkan efek ototoksik cisplatin.[4,8]
Paklitaksel
Pemberian cisplatin sebelum infus paklitaksel dapat mengurangi klirens paklitaksel sebesar 33%.[4,8]