Formulasi Paclitaxel
Formulasi obat paclitaxel di Indonesia adalah dalam bentuk sediaan larutan injeksi dengan kekuatan 6 mg/mL.[6] Paclitaxel dapat diberikan melalui rute intravena dengan dosis yang sesuai indikasi, kondisi klinis, dan berat badan pasien.[15]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan obat paclitaxel yang tersedia di Indonesia adalah vial berisi larutan injeksi konvensional dengan kekuatan 6 mg/mL.[6] Bentuk lain berupa serbuk nanopartikel lifolisis terikat albumin dengan kekuatan 100 mg dan 200 mg.[11]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan obat paclitaxel pada sediaan vial yang berisi larutan injeksi dengan kekuatan 6 mg/mL, harus diencerkan menggunakan cairan salin normal atau dextrose 5% hingga mencapai konsentrasi akhir 0,3-1,2 mg/mL.
Sedangkan, pada sediaan serbuk nanopartikel lifolisis terikat albumin yang mengandung 100 atau 200 mg paclitaxel, campurkan terlebih dahulu dengan larutan salin normal sebanyak 20 mL atau 50 mL secara perlahan minimal selama 1 menit. Suntikkan cairan pengencer ke dinding bagian dalam botol untuk mencegah timbulnya busa. Biarkan vial berdiri selama 5 menit, kemudian putar perlahan atau balikkan selama 2 menit hingga tersuspensi sempurna.[15]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan obat paclitaxel sebaiknya pada suhu di bawah 25 C. Lindungi sediaan obat paclitaxel dari sinar matahari langsung. Obat paclitaxel merupakan obat sitotoksik sehingga penyimpanannya harus mengikuti prosedur sejak obat paclitaxel mulai diterima, proses pengenceran, pemberian terhadap pasien, hingga proses pembuangan.[15]