Farmakologi Allopurinol
Farmakologi obat allopurinol adalah sebagai antipirai penghambat xanthine oxidase pada kondisi hiperurisemia, gout, tumor lisis sindrom, dan hiperurikosuria. Allopurinol mengurangi produksi asam urat dengan cara menghambat reaksi biokimia segera sebelum dibentuk.[6]
Farmakodinamik
Obat allopurinol mempunyai struktur yang menyerupai bentuk alami purine, yaitu hipoxanthine. Allopurinol menghambat xanthine oxidase, yaitu enzim yang bertugas mengubah hypoxanthine dan xanthine menjadi asam urat. Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purine di manusia.
Mekanisme aksi allopurinol berbeda dengan agen urikosurik. Agen urikosurik menurunkan asam urat serum dengan cara meningkatkan ekskresi asam urat pada urine. Allopurinol menurunkan asam urat serum dan urine dengan menghambat pembentukan asam urat. Penggunaan obat allopurinol dalam menghambat produksi urat dapat mencegah efek samping yang tidak diinginkan terkait peningkatan ekskresi ginjal dari penggunaan agen urikosurik.[1,6]
Farmakokinetik
Setelah dikonsumsi, allopurinol dimetabolisme di hepar menjadi metabolit aktif, yaitu oksipurinol. Oksipurinol juga merupakan penghambat enzim xanthine oksidase. Allopurinol dan oksipurinol menghambat enzim xanthine oksidase yang mengubah hipoxanthine menjadi xanthine dan xanthine menjadi asam urat. Obat ini meningkatkan pengunaan kembali hipoxanthine dan xanthine untuk sintesis nukleotida dan asam nukleat yang melibatkan enzim hipoxanthine-guanine fosforibosiltransferase (HGPRTase). Proses ini meningkatkan konsentrasi nukleotida yang menyebabkan timbal balik inhibisi (feedback inhibition) sintesis de novo purin. Hasilnya, terjadi penurunan konsentrasi asam urat serum dan urine, yang menurunkan insidensi sindroma gout.[1,3,4]
Absorpsi
Allopurinol diabsorpsi 90% pada traktus gastrointestinalis. Kadar plasma puncak terjadi pada 1,5 jam untuk allopurinol dan 4,5 jam untuk oksipurinol. Setelah konsumsi 1 dosis allopurinol sebanyak 300 mg, kadar maksimal plasma adalah sekitar 3 mcg/mL untuk allopurinol dan 6,5 mcg/mL untuk oksipurinol.[1,6]
Distribusi
Allopurinol dan oksipurinol adalah substrat untuk enzim xanthine oxidase. Enzim ini terletak pada sitoplasma sel endotel kapiler, termasuk sinusoid, dengan aktivitas tertinggi ada pada hepar dan usus. Konsentrasi allopurinol pada manusia belum dilaporkan. Pada hewan, konsentrasi allopurinol tertinggi terdapat pada darah, hepar, usus, dan jantung.[1,4,6]
Metabolisme
Allopurinol dimetabolisme menjadi oksipurinol, yang juga merupakan penghambat enzim xanthine oksidase.[1,3,4]
Eliminasi
Obat allopurinol diekskresikan sekitar 20% ke dalam feses. Waktu paruh plasma sekitar 1 hingga 2 jam.[3,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani