Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Chlorhexidine general_alomedika 2023-07-24T14:43:08+07:00 2023-07-24T14:43:08+07:00
Chlorhexidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Chlorhexidine

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Secara farmakologi, chlorhexidine bekerja dengan cara merusak integritas dinding sel mikroorganisme dan menghancurkan sitoplasmanya, sehingga menyebabkan kematian mikroorganisme. Obat ini bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah tetapi bersifat bakterisidal pada konsentrasi yang lebih tinggi.[1,5,9]

Farmakodinamik

Chlorhexidine merupakan agen biosida spektrum luas yang dapat melawan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, dan jamur. Chlorhexidine memiliki efektivitas yang lebih baik pada bakteri gram positif daripada bakteri gram negatif karena chlorhexidine memiliki afinitas yang lebih tinggi pada dinding sel bakteri gram positif.[1,3]

Mekanisme kerja chlorhexidine tergantung pada konsentrasinya. Pada konsentrasi rendah (0,02–0,06%), obat ini bekerja sebagai agen bakteriostatik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, pada konsentrasi yang tinggi (>0,12%), obat ini bekerja sebagai agen bakterisidal yang membunuh bakteri.[1,4]

Pada konsentrasi rendah, chlorhexidine memengaruhi integrasi dinding sel bakteri dan masuk ke dalam untuk menghancurkan membran sitoplasma. Kerusakan sitoplasma menyebabkan kebocoran komponen bakteri, sehingga terjadi kematian sel. Saat berada dalam konsentrasi tinggi, chlorhexidine menyebabkan sitoplasma mengeras (proses solidifikasi). Obat ini mampu menghambat perlekatan mikroorganisme pada permukaan organik (plak dental) maupun anorganik.[1,4]

Chlorhexidine tidak hanya efektif sebagai antibakteri tetapi juga efektif sebagai antivirus untuk virus dengan envelope, misalnya virus herpes simpleks, HIV, sitomegalovirus, influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV). Namun, obat ini kurang efektif terhadap virus yang tidak memiliki envelope (rotavirus, adenovirus, dan enterovirus).[4]

Farmakokinetik

Absorbsi chlorhexidine akan tergantung pada sediaan yang digunakan, yaitu sediaan oral atau topikal. Secara umum, absorbsi obat ini terjadi secara minimal, sehingga tidak terjadi metabolisme yang bermakna. Mayoritas obat ini (90%) dieliminasi melalui feses.

Absorbsi

Pada penggunaan chlorhexidine glukonat sebagai cairan kumur, sekitar 30% zat aktif akan tetap bertahan dalam kavitas oral meskipun sebagian besar obat telah diludahkan keluar dan mulut telah dibilas. Zat aktif ini selanjutnya akan bercampur dengan cairan oral. Namun, absorbsi di saluran cerna dilaporkan minimal.[9,10]

Chlorhexidine yang digunakan secara topikal di kulit akan berikatan dengan protein kulit dan menghasilkan efek antimikroba. Namun, absorbsi sistemik pada sediaan ini juga dilaporkan sangat minimal.[3]

Distribusi

Sediaan oral chlorhexidine tidak boleh ditelan. Akan tetapi, menurut studi, kadar puncak dalam plasma dapat tercapai dalam 30 menit setelah ingesti chlorhexidine sebesar 300 mg. Setelah 12 jam, obat tidak lagi terdeteksi dalam plasma.[1,9]

Metabolisme

Chlorhexidine tidak diabsorbsi dengan baik dalam saluran pencernaan, sehingga obat ini tidak mengalami konversi metabolik dalam jumlah yang signifikan.[1,7]

Eliminasi

Chlorhexidine glukonat dieliminasi melalui feses (sekitar 90%) dalam waktu 31–53 jam. Selain itu, sekitar <1% chlorhexidine yang tertelan diekskresikan melalui urine.[1,5,9]

Referensi

1. Pubchem. Chlorhexidine. National Center for Biotechnology Information. 2021. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chlorhexidine
3. Lim KS, Kam PCA. Chlorhexidine - Pharmacology and Clinical Application. Anaesth Intensive Care. 2008;36:502-512.
4. Kumar SB. Chlorhexidine Mouthwash - A Review. J Pharm Sci & Res. 2017;9(9):1450-1452.
5. MIMS. Chlorhexidine: Indication, Dosage, Side Effect, and Precautions. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorhexidine?mtype=generic
7. Drugbank. Chlorhexidine. https://go.drugbank.com/drugs/DB00878
9. FDA. Peridex (Chlorhexidine Gluconate 0,12% Oral Rinse). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019028s022lbl.pdf
10. Medscape. Chlorhexidine Topical. https://reference.medscape.com/drug/betasept-hibiclens-chlorhexidine-topical-999599

Pendahuluan Chlorhexidine
Formulasi Chlorhexidine

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Pertimbangan Untuk Tidak Lagi Menggunakan Hidrogen Peroksida dalam Manajemen Luka
    Pertimbangan Untuk Tidak Lagi Menggunakan Hidrogen Peroksida dalam Manajemen Luka
  • Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering
    Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciendy Shintya Alhadi
Dibalas 06 Mei 2025, 17:16
Tata Laksana Tersangkut Kail Pancing
Oleh: dr.Ciendy Shintya Alhadi
10 Balasan
Alo dokter. Saya menemui pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan kail pancing tersangkut di jari. Kondisi kail bersih. Dilakukan ekstraksi dengan...
Anonymous
Dibalas 21 April 2025, 17:52
Apa diagnosis dan mohon terapi pada pasien dengan luka yang bernanah dan gatal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter, Selamat pagi Mohon konsul pasien dengan luka di jari kaki, nanah, nyeri, gatal lebih dominanRiwayat pake salep aciclovir dari apotek namun luka...
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 09:36
Bagaimana menatalaksana jaringan nekrotik pada luka post kll yang diberi minyak tawon?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, maaf saya izin bertanya. Kbtulan saya dpt oasien laki2 usia 20 tahun dengan luka post kll 1 minggu lalu kondisi seperti pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.