Indikasi dan Dosis Levonorgestrel/ Etinil Estradiol
Indikasi pemberian levonorgestrel/ etinil estradiol (LNG/EE) adalah untuk mencegah kehamilan dan diminum 1 kali sehari dan diminum pada jam yang sama. Selain itu, LNG/EE digunakan untuk terapi dismenore pada endometriosis.
Kontrasepsi Oral (Pil KB Kombinasi)
Pasien diharuskan minum pil KB kombinasi sebanyak 1 kali per hari pada jam yang sama dengan mengikuti alur pada kemasan. Konsumsi pil kontrasepsi oral kombinasi dimulai pada hari pertama siklus haid atau dalam 4 hari berikutnya. Jika konsumsi obat dimulai setelah hari ke-5 siklus, harus digunakan metode kontrasepsi tambahan, seperti kondom. Jika pasien mendapatkan pil KB 21 tablet, setelah habis mengonsumsi 1 buah kemasan, pasien harus menunggu tepat 7 hari sebelum memulai konsumsi kemasan berikutnya. Jika pasien mendapatkan pil KB 28 tablet, pasien dapat memulai konsumsi kemasan berikutnya segera setelah habis. Sebanyak 7 tablet terakhir pada pil KB 28 tablet tidak mengandung hormon.
Jika pengguna lupa minum obat, waktu dan durasi keterlambatan minum obat sangat penting untuk menentukan penanganannya. Pasien yang lupa minum pil 2 hari berturut-turut atau lebih memiliki risiko kehamilan yang cukup tinggi sehingga memerlukan metode kontrasepsi tambahan.[3,13,19]
Kontrasepsi Darurat (Morning After Pill)
Levonorgestrel/ etinil estradiol merupakan salah satu metode kontrasepsi darurat yang direkomendasikan WHO. Jika digunakan sebagai kontrasepsi darurat, LNG/EE harus dikonsumsi secepatnya dalam waktu 120 jam setelah aktivitas seksual yang tidak terproteksi dalam 2 dosis terbagi. Dosis pertama diminum sebanyak 100 mcg EE dan 0,5 mg LNG diikuti dengan dosis kedua sebanyak 100 mcg EE dan 0,5 mg LNG 12 jam kemudian. Jika terjadi muntah dalam waktu 2 jam setelah konsumsi, maka dosis tersebut harus diulang.[14]
Dosis yang dianjurkan adalah levonorgestrel (LNG) 150-250 mcg + etinil estradiol (EE) 30 mcg, sekali sehari per oral (monofasik) atau LNG 50-125 mcg + EE 30-40 mcg, sekali sehari per oral (trifasik).
Di Indonesia, kontrasepsi darurat yang tersedia hanya sediaan levonorgestrel (LNG) saja. Kontrasepsi darurat ini digunakan dengan resep oleh dokter umum dan konsultasi online. Selain itu, pill ini bukan diindikasikan untuk aborsi melainkan mencegah kehamilan karena alasan-alasan sebagai berikut:
- Senggama tanpa proteksi, ejakulasi di dalam vagina, atau senggama terputus
- Penggunaan kondom tetapi terlepas, sobek, atau berlubang
- Kesalahan saat menggunakan kontrasepsi, misalnya lupa atau terlambat menggunakan kontrasepsi, kontrasepsi transdermal yang terlepas
- Korban pemerkosaan
Sebelum penggunaan obat ada kemungkinan untuk kehamilan terjadi, atau gagal penggunaan kontrasepsi darurat. Selain itu, kehamilan bisa terjadi akibat hubungan seksual tambahan. Dalam kasus ini, LNG/EE oral tidak memiliki efek samping yang diketahui pada kehamilan.[21]
Dismenore pada Kasus Endometriosis
Kontrasepsi oral kombinasi seperti levonorgestrel/ etinil estradiol adalah pengobatan lini pertama untuk dismenore pada kasus endometriosis. Sebuah uji klinis dengan penyamaran ganda mendukung penggunaan kombinasi estrogen-progestin oral dalam pengobatan dismenore terkait endometriosis. Obat kontrasepsi tidak disarankan jika pasien ingin hamil.
Indikasi dan dosis levonorgestrel/ etinil estradiol pada dismenore adalah:
- Levonorgestrel/ etinil estradiol: 0,15 mg/ 0,03 mg
- Levonorgestrel/etinil estradiol: 90 mcg/ 20 mcg[6]