Kontraindikasi dan Peringatan Levonorgestrel/ Etinil Estradiol
Levonorgestrel/ etinil estradiol (LNG/EE) meningkatkan risiko tromboemboli sehingga riwayat tromboemboli atau pasien dengan risiko tromboemboli tinggi menjadi salah satu kontraindikasi penggunaan obat ini. Peringatan penggunaan di antaranya pada pasien dengan obesitas, kebiasaan merokok, dan pasien bedah elektif.
Kontraindikasi
Levonorgestrel/ etinil estradiol (LNG/EE) dikontraindikasikan pada keadaan:
- Kehamilan
- Riwayat atau risiko tinggi tromboemboli
- Riwayat karsinoma payudara atau genital
- Perdarahan vagina yang belum terdiagnosis secara pasti
- Ikterus kolestatik
- Batu empedu
- Kelainan koagulasi
- Migrain dengan aura (wanita >35 tahun)
- Porfiria[2,3,13]
Pertanyaan Skrining untuk Menyingkirkan Kontraindikasi
Levonorgestrel/ etinil estradiol umumnya dapat digunakan pada hampir semua wanita. Terdapat beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan kepada pasien wanita sebelum terapi LNG/EE dapat dimulai yaitu status kesehatan pasien wanita saat ini dan riwayat penyakit sebelumnya.
Status saat ini:
- Menyusui bayi dengan usia kurang dari 6 bulan
- Melahirkan dalam 3 minggu terakhir dan tidak menyusui
- Merokok >35 tahun
- Obesitas dengan body mass index (BMI) of ≥30 kg/m²
- Sirosis hepatis, infeksi hepar, tumor hepar atau menunjukkan gejala ikterus
- Hipertensi
- Penyakit empedu atau minum obat-obatan untuk penyakit empedu
Riwayat penyakit:
- Diabetes lebih dari 20 tahun atau komplikasi penyakit arteri perifer dan mikrovaskular dari diabetes
- Struk, tromboemboli pada ekstremitas atau paru, serangan jantung, atau penyakit jantung lain
Jika salah satu jawaban dari pertanyaan di atas adalah “YA”, maka pasien tidak dapat diberikan kontraseptik oral kombinasi. Dalam beberapa kasus, LNG/EE dapat diberikan dengan pertimbangan klinis dokter.[2,3,13,19,20]
Peringatan
Penggunaan levonorgestrel/ etinil estradiol (LNG/EE) harus diperhatikan pada pasien-pasien dengan gagal ginjal, faktor risiko tinggi untuk penyakit vaskular, diabetes mellitus, depresi berat, varises, riwayat keluarga penyakit arteri, anemia sel sabit, kista ovarium, radang usus, obesitas dengan indeks massa tubuh lebih dari 39 kg/m², hipertensi > 160/100 mmHg, dan usia di atas 50 tahun.
LNG/EE juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor hepar, kanker payudara, dan tromboemboli, serangan jantung, dan stroke sehingga penggunaannya harus lebih hati-hati.[2,13] Pasien dalam pengobatan antiretroviral juga harus lebih hati-hati saat menggunakan obat ini.[2,3,13]
Penggunaan Pasca Kehamilan
Pasca kehamilan, terdapat peningkatan risiko tromboemboli vena pada penggunaan pil kombinasi levonorgestrel/ etinil estradiol. CDC merekomendasikan untuk menunda penggunaan pil KB kombinasi sampai 3-6 minggu pasca kehamilan pada wanita tanpa faktor risiko tromboemboli vena lainnya. Pada wanita yang memiliki faktor risiko tromboemboli vena lainnya, hindari penggunaan pil KB kombinasi.
Penggunaan pada Gangguan Ginjal dan Hati
Pada penderita gangguan hati, levonorgestrel/ etinil estradiol tidak boleh digunakan. Pada penderita gangguan ginjal, penggunaannya harus berhati-hati disertai dengan pemantauan ketat fungsi ginjal pasien.[2,3]
Obesitas
Etinil estradiol dan levonorgestrel dikontraindikasikan pada wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 kg/m2. Dibandingkan dengan wanita dengan BMI yang lebih rendah, wanita dengan BMI 30 kg/m² telah mengurangi efektivitas dan mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi dari kejadian tromboemboli vena.[19,20]
Merokok
Pada wanita yang merokok risiko kejadian kardiovaskular yang serius meningkat dengan penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi. Risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita berusia >35 tahun, dan dengan jumlah rokok yang dihisap. Karena alasan ini, kontrasepsi hormonal kombinasi tidak boleh digunakan oleh wanita berusia >35 tahun dan perokok.[19,20]
Pasien Bedah
Apabila memungkinkan, levonorgestrel/ etinil estradiol (LNG/EE) harus dihentikan 4 minggu sebelum dan selama 2 minggu setelah operasi elektif terkait dengan peningkatan risiko tromboemboli atau selama periode imobilisasi berkepanjangan.[19,20]