Indikasi dan Dosis Medroxyprogesterone acetate
Indikasi medroxyprogesterone acetate atau medroksiprogesteron asetat terutama untuk mencegah kehamilan atau obat kontrasepsi secara injeksi intramuskular setiap 3 bulan. Selain itu, obat ini dapat digunakan untuk terapi terapi amenore sekunder, perdarahan uterus abnormal, nyeri akibat endometriosis, kanker endometrium, karsinoma ginjal, parafilia pada pria, dan pubertas prekoks yang bergantung pada GnRH.[1,2]
Kontrasepsi
Dosis penggunaan medroxyprogesterone acetate parenteral untuk kontrasepsi adalah:
- 150 mg (suspensi injeksi): diberikan secara injeksi intramuskular di otot lengan atas (deltoid) atau bokong (gluteal) setiap 3 bulan (12‒14 minggu)
- 104 mg/0,65 mL (pre-filled syringe): diberikan secara injeksi subkutan di abdomen atau paha anterior setiap 3 bulan (12-14 minggu)
- Kombinasi medroxyprogesterone acetate 25 mg/estradiol cypionate 5 mg: diberikan injeksi intramuskular setiap 1 bulan[10,11]
Waktu Pemberian Kontrasepsi Pertama
Sebelum melakukan injeksi pertama, pastikan pasien sedang tidak hamil. Injeksi pertama sebaiknya dilakukan pada 5 hari pertama siklus menstruasi.[10,11]
Waktu Pemberian Kontrasepsi Selanjutnya
Pada jenis medroxyprogesterone acetate tunggal, sebaiknya injeksi selanjutnya dilakukan setiap 12‒14 minggu. Jika >14 minggu, pastikan pasien tidak hamil sebelum memberikan injeksi.
Pada jenis kombinasi dengan estradiol, injeksi selanjutnya sebaiknya dilakukan setiap 1 bulan.[10,11]
Perubahan Jenis Kontrasepsi ke Medroxyprogesterone acetate
Waktu pemberian medroxyprogesterone acetate tergantung jenis kontrasepsi sebelumnya. Sebelum perubahan, perempuan harus dipastikan sedang tidak hamil. Berikut pedoman waktu pemberian kontrasepsi medroxyprogesterone acetate:
- Perubahan dari pil kombinasi (estrogen dan progestin): injeksi pertama dilakukan 1 hari setelah konsumsi pil terakhir
- Perubahan dari pil mini (progestin): injeksi pertama dilakukan pada hari ke-1 hingga ke-5 siklus menstruasi
- Perubahan dari kontrasepsi implant (etonogestrel): injeksi pertama dilakukan dalam 3 tahun pasca pemasangan.
- Perubahan dari alat copper IUD: injeksi pertama dilakukan pada hari ke-1 hingga ke-5 siklus menstruasi. Jika pasien mempunyai siklus menstruasi yang tidak reguler, maka injeksi boleh dilakukan kapanpun
- Perubahan dari levonorgestrel IUD: injeksi pertama boleh dilakukan kapanpun, tetapi harus diberikan edukasi bahwa efektivitas obat baru tercapai dalam 7 hari
Pada perempuan dengan siklus menstruasi tidak teratur, perlu diberikan edukasi bahwa efektivitas medroxyprogesterone acetate tercapai dalam 7 hari. Oleh karena itu, harus menggunakan metode kontrasepsi lain selama 7 hari pertama pasca injeksi, atau melakukan pelepasan IUD hanya setelah 7 hari pasca injeksi.[10,11]
Pemberian Kontrasepsi Ibu Pasca Melahirkan dan Menyusui ASI Eksklusif
WHO tidak merekomendasikan pemberian medroxyprogesterone acetate sebelum masa nifas selesai (<6 minggu pasca melahirkan), kecuali tidak ada metode kontrasepsi lain yang dapat digunakan. Ketentuan pemberian medroxyprogesterone acetate sebagai berikut:
- Pada <21 hari pasca melahirkan: injeksi pertama dapat dilakukan kapanpun.
- Pada >21 hari pasca melahirkan dan belum mendapatkan menstruasi: injeksi pertama dilakukan kapanpun hanya jika telah dipastikan bahwa ibu sedang tidak hamil.
- Pada >21 hari pasca melahirkan dengan siklus menstruasi telah kembali: injeksi pertama sebaiknya dilakukan pada hari ke-1 hingga ke-5 siklus menstruasi. Diluar ini, pastikan ibu sedang tidak hamil.[10,11]
Pemberian Kontrasepsi Ibu Pasca Melahirkan dan Tidak Menyusui ASI
Ketentuan pemberian medroxyprogesterone acetate pasca melahirkan dan tidak menyusui ASI eksklusif (termasuk kelahiran mati dan terminasi kehamilan pada usia kehamilan >24 minggu) adalah:
- Pada <21 hari pasca melahirkan: injeksi pertama dapat dilakukan kapanpun.
- Pada >21 hari pasca melahirkan dan belum mendapatkan menstruasi: injeksi pertama dilakukan kapanpun hanya jika telah dipastikan bahwa ibu sedang tidak hamil.
- Pada >21 hari pasca melahirkan dengan siklus menstruasi telah kembali: injeksi pertama dilakukan pada hari ke-1 hingga ke-5 siklus menstruasi. Diluar ini, pastikan ibu sedang tidak hamil.[10,11]
Pemberian Kontrasepsi Pasca Keguguran
Injeksi pertama medroxyprogesterone acetate boleh dilakukan segera setelah keguguran hingga 5 hari pasca tindakan, seperti kuretase. Jika injeksi akan dilakukan lebih dari 5 hari pasca keguguran, pastikan pasien sedang tidak hamil.[10,11]
Amenorrhea Sekunder
Pada amenorrhea sekunder, medroxyprogesterone acetate diberikan peroral 5‒10 mg/hari selama 5‒10 hari, di mana mulai minum kapanpun pada siklus menstruasi. Withdrawal bleeding dapat terjadi 3‒7 hari setelah berhenti mengonsumsi medroxyprogesterone acetate.[10,11]
Pendarahan Uterus Abnormal
Medroxyprogesterone acetate dapat digunakan pada perdarahan uterus abnormal yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, dan tanpa penyebab organik lainnya seperti kanker uterus atau fibroid/mioma uteri.
Dosis yang diberikan adalah 5‒10 mg/hari, peroral selama 5‒10 hari. Mulai minum di hari ke-16 atau ke-21 siklus menstruasi. Withdrawal bleeding dapat terjadi 3‒7 hari setelah berhenti konsumsi medroxyprogesterone acetate.[10,11]
Hiperplasia Endometrium
Medroxyprogesterone acetate digunakan untuk mengatasi hiperplasia endometrium dengan dosis 5‒10 mg/hari, peroral selama 12‒14 hari setiap bulannya. Mulai dari hari ke-1 atau ke-16 siklus menstruasi.
Berikan terapi dengan durasi sesingkat mungkin dan dosis paling kecil yang efektif, untuk mencegah risiko terapi hormonal pada wanita menopause.[10,11]
Endometriosis
Pada endometriosis, medroxyprogesterone acetate diberikan 104 mg/mL melalui injeksi subkutan setiap 3 bulan (12-14 minggu). Terapi dilakukan selama <2 tahun.
Injeksi pertama dilakukan pada 5 hari pertama siklus menstruasi untuk menghindari pemberian pada kehamilan. Pada wanita menyusui, injeksi pertama diberikan setelah masa nifas atau 6 minggu pasca persalinan.[10,11]
Kanker Endometrium dan Karsinoma Renal
Pada kanker endometrium dan karsinoma renal tahap lanjut, rekuren, dan metastatik, medroxyprogesterone acetate digunakan sebagai terapi adjuvan dan paliatif. Dosis awal 400‒1.000 mg/minggu melalui injeksi intramuskular atau peroral. Sedangkan dosis pemeliharaan adalah 400 mg/bulan melalui injeksi intramuskular atau peroral. [10,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini