Formulasi Albumin
Formulasi albumin adalah dalam bentuk sediaan intravena. Sediaan albumin tidak mengandung pengawet, berbentuk cairan jernih, sedikit kental, hampir tidak berwarna atau sedikit kuning atau hijau.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, albumin tersedia dalam bentuk botol infus. Albumin botol infus tersedia dalam kekuatan 5%, 20%, dan 25%. Albumin adalah produk darah yang dapat digunakan sebagai terapi hipoalbuminemia, hipoproteinemia, dan hipovolemia.[10]
Cara Penggunaan
Konsentrasi preparasi, dosis, dan kecepatan infus albumin disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Dosis disesuaikan dengan besar badan pasien, tingkat keparahan trauma atau penyakit, dan ada-tidaknya kehilangan protein atau cairan yang kontinu.
Albumin diberikan secara intravena. Kecepatan pemberian disesuaikan dengan kondisi dan indikasi medis. Pada kasus penggantian plasma, kecepatan pemberian mungkin perlu lebih tinggi dan disesuaikan dengan kecepatan pengeluaran.
Jika albumin akan diberikan dalam jumlah banyak, hangatkan terlebih dulu sediaan dalam suhu ruang. Lakukan inspeksi visual terkait adanya perubahan warna sebelum pemberian.[4]
Cara Penyimpanan
Albumin dapat disimpan hingga jangka waktu 36 bulan. Obat sebaiknya disimpan dengan suhu di bawah 30℃, namun jangan dibekukan.
Simpan sediaan albumin dalam karton untuk menghindari paparan cahaya matahari langsung. Jangan gunakan larutan albumin jika larutan berwarna keruh, terdapat benda asing di dalam sediaan, ataupun sudah melewati batas kadaluarsa. Buang sisa albumin setelah digunakan.[4,8]