Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Bromocriptine
Penggunaan bromocriptine pada kehamilan masuk dalam kategori B menurut FDA. Bromocriptine tidak disarankan untuk ibu menyusui karena dapat menyebabkan supresi laktasi.[4,9]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan bromocriptine pada kehamilan masuk dalam Kategori B oleh FDA. Artinya, Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[4]
Menurut TGA, bromocriptine oral masuk Kategori A. Kategori ini menaungi obat-obatan yang telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin yang telah diamati.[7]
Data 1276 kehamilan pada wanita yang mengonsumsi bromocriptine melaporkan bahwa bromocriptine dihentikan dalam waktu 8 minggu setelah kehamilan pada sebagian besar kasus. Dosis harian rata-rata untuk semua pasien adalah 5,8 mg (kisaran 1-40 mg). Dari 1276 kehamilan ini, ada 4 lahir mati dan 145 abortus spontan (11,4%). Selain itu, terdapat 12 kehamilan ekstrauterin dan 3 mola hidatidosa yang menyebabkan terminasi kehamilan.[4,5]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Bromocriptine tidak disarankan penggunaannya selama menyusui karena dapat menekan laktasi. Di Amerika Serikat, FDA telah melarang penggunaan bromocriptine untuk indikasi supresi laktasi karena meningkatkan risiko stroke ibu, kejang, gangguan kardiovaskular, dan kematian.
Dosis rendah 2,5 mg sekali sehari telah digunakan selama 3 hari untuk mengurangi produksi susu yang berlebihan. Dalam kasus tersebut, obat dilaporkan tidak terdeteksi dalam ASI dan bayi tidak memiliki reaksi yang merugikan, namun keamanan penggunaan ini belum ditetapkan.[11]