Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Desmopressin
Penggunaan desmopressin atau yang disebut dengan DDAVP pada kehamilan termasuk dalam kategori B oleh Food and Drug Administration (FDA). Berdasarkan uji klinis desmopressin, tidak ditemukan risiko kecacatan, keguguran maupun efek samping berat pada ibu dan janin dalam penggunaan desmopressin. Sedikit konsentrasi desmopressin diekskresikan ke dalam air susu ibu.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan desmopressin pada kehamilan termasuk dalam Kategori B oleh FDA. Artinya, percobaan dengan objek hewan tidak didapatkan bukti kuat tentang efek samping teratogenik pada hewan.
Selain itu, terdapat beberapa laporan kasus penggunaan DDAVP untuk mengobati diabetes insipidus pada ibu hamil. Pada laporan-laporan tersebut, tidak ditemukannya risiko buruk baik bagi ibu hamil, janin, maupun proses persalinan. Namun, data penggunaan desmopressin pada wanita hamil masih terbatas sehingga desmopressin hanya direkomendasikan untuk kehamilan jika keuntungannya melebihi kerugiannya.[27]
Menurut Therapeutic Goods Administration (TGA), desmopressin termasuk dalam kategori B2, yang berarti percobaan dengan hewan tidak adekuat atau kurang ada bukti kuat namun terdapat laporan yang menjelaskan tidak adanya bukti yang dapat meningkatkan risiko pada kehamilan atau membahayakan janin.[28]
Sebuah tinjauan sistemik yang dilakukan oleh Trigg et al. yang menyertakan 30 studi dan 216 kehamilan melaporkan bahwa desmopressin tidak menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan seluruh subjek melahirkan pada waktu cukup bulan.
Pada masa peripartum, pemberian profilaksis desmopressin terbukti menurunkan komplikasi perdarahan post partum pada pasien dengan gangguan perdarahan. Hanya 5 dari 172 kasus kehamilan yang melaporkan perdarahan postpartum, dan hal tersebut berkaitan dengan diagnosis seperti sindrom Hermansky-Pudlak.[29]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Desmopressin pada sediaan spray hidung terbukti disekresikan dalam jumlah kecil dan diabsorbsi secara buruk oleh bayi. Pada sediaan lain seperti injeksi maupun sublingual tidak didapati data klinis yang mendukung sehingga penggunaannya harus berhati-hati.
Suatu studi menemukan bahwa terdapat peningkatan konsentrasi air susu ibu dari 1 ng/L menjadi 1,5 ng/L dalam 4 jam pengamatan pada ibu menyusui yang menggunakan desmopressin 10 µg dua kali sehari.[10]
Desmopressin diekskresikan melalui air susu ibu dengan konsentrasi rendah. Tidak ada efek samping terkait ibu menyusui tetapi pihak produsen obat desmopressin merekomendasikan perlunya kewaspadaan penggunaan pada ibu menyusui.[18]
Direvisi oleh dr. Gabriela Widjaja