Efek Samping dan Interaksi Obat Risedronate
Efek samping risedronate dapat berupa anafilaksis, fraktur femur subtrokanterik, nyeri tulang, nyeri otot, iritasi mukosa gastrointestinal, dan hipokalsemia. Dari sisi interaksi obat, risedronate tidak dimetabolisme dan tidak menginduksi ataupun menghambat enzim hati, sehingga data interaksinya dengan obat lain sangat terbatas.[4,5]
Efek Samping
Berikut adalah efek samping risedronate berdasarkan sistem organ:
- Muskuloskeletal: fraktur femur subtrokanterik dan diafisis atipikal (penggunaan jangka panjang), nyeri tulang, nyeri sendi, ataupun nyeri otot yang berat, dan osteonekrosis rahang
- Gastrointestinal: iritasi mukosa gastrointestinal bagian atas (disfagia, esofagitis, tukak esofagus atau lambung, dan erosi atau striktur esofagus), nyeri abdomen, konstipasi, diare, dispepsia, mual, muntah
- Okular: iritis, uveitis
- Saraf: sakit kepala
- Genitourinaria: infeksi saluran kemih
- Kulit dan jaringan subkutan: ruam, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, reaksi kulit bulosa
- Lainnya: hipokalsemia, penurunan serum fosfat, infeksi, hipertensi, anafilaksis[1,4,5]
Interaksi Obat
Tidak ada studi interaksi obat spesifik yang dilakukan, tetapi beberapa obat-obatan jika diberikan bersamaan dengan risedronate dapat mengganggu farmakodinamiknya.[5]
Suplemen Kalsium atau Antasida
Pemberian risedronate bersama kalsium, antasida, atau obat oral yang mengandung kation divalen akan mengganggu penyerapan risedronate.[4,5]
Agen Peningkat pH Lambung
Penggunaan risedronate (tablet lepas lambat) bersama obat yang meningkatkan pH lambung (misalnya penghambat reseptor histamin 2 ataupun proton pump inhibitor) dapat menyebabkan pelepasan obat secara cepat, sehingga meningkatkan konsentrasi plasma dari asam risedronate.[4,5]